PENDAPATAN
Teori tentang pendapatan menyangkut masalah
definisi , pengakuan, saat pengakuan, dan prosedur pengakuan. Dengan konsep
aliran masuk pendapatan adalah kenaikan aset. Dari konsep aliran keluar,
pendapatan adalah penyerahan produk yang diukur atas dasar penghargaan produk
tersebut. Secara netral, pendapatan adalah produk perusahaan sebagai hasil dari
upaya produktif. Pendapatan diukur engan jumlah rupiah aset baru yang diterima
dari pelanggan.
Perbedaan pendapatan dangan utang
semata-mata ditunjukkan untuk kepentingan pengungkapan atas dasar sumber
pendapatan bukan untuk membedakan esensi keduanya sebagai pendapatan.
Pendaparan atau utang yang berasal dari kegiatan insidental, transfer non timbal-balik,
penahanan aset, dan factor lingkungan tidak dengan sendirinya merupakan pos non
operasi.
Untuk dapat diakui, pendapatan
harus terrealisasi dan terbentuk. Pendapatan terbentuk dengan terjadinya
seluruh kegiatan perusahaan. Pendapatan terrealisasi dengan adanya perubahan
bentuk produk menjadi kas atau aset lain melalui transaksi pertukaran. Saat
penjualan merupakan saat yang paling utama dan menjadi standar dalam pengakuan
pendapatan karena pada saat itu pendapatan telah terbentuk dan terrealisasi. Keberatan
terhadap dasar penjualan dapat diatasi secara mudah dengan pencadangan kos
purna –jual, potongan tunai, kembalian, dan kerugian piutang.
Pengakuan pada saat kontrak, atas
dasar kemajuan produksi, pada saat produksi selesai, dan pada saat terkumpul
merupalkan penyimpangan dari pengakuan standar atas dasar penjualan. Pada saat
kontrak, pendapatan tidak dapat diakui karena belum terjadi pembentukan
pendapatan. Dengan konsep iatan intrhomogenitas
kos serta upaya dan hasil, pendapatan dapat diakui atas dasar tingkat
selesainya produksi bila periode bila dipertahankan sebagai takaran pengukuran
laba. Pendapatan dapat diakui pada saat produk selesai bilamana syarat cukup
pasti terealisasi dipenuhi. Pendapatan atas dasar kas harus ditandingkan dengan
biaya dasar akurat.
Secara definisional, akresi
merupakan pendapatan karena tia merefleksi kenaikan aset dan berkaitan dengan
operasi utama perusahaan. Selama jangka waktu persiapan, pemeliharaan, dan
pertumbuhan, semua kos yang selayaknya telah terjadi dapat diakumulasi menjadi
kos yang akan dibebankan terhadap pendapatan yang diharapkan diperoleh pada
waktu penjualan produk bersangkutan.
Potongan tunai dan keringanan-
keringanan yang terjadi dalam penelitian barang atau jasa bukanlah merupakan
pendapatan melainkan merupakan pengurangan kos aset yang diperoleh. Penghematan
kos yang terjadi dalam pembelian dengan harga murah bukanlah merupakan laba
walaupun hal tersebut akan mempunyai pengaruh terhadap laba neto yang akhirnya
terealisasi.
Kaidah pengakuan pendapatan masih
terlalu umum untuk diaplikasi pada tingkat perusahaan. Kaidah trsebut hrus
dijabarkan dalam bentuk kebijakan akuntansi atau prosedur akuntansi untuk
menentukan kegiatan internal yang dapat dijadikan tanda atau pemicu pengakuan
pendapatan.
0 komentar:
Posting Komentar