Tampilkan postingan dengan label Farmasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Farmasi. Tampilkan semua postingan
Peran Apoteker Dalam Layanan Kesehatan Dan Marketing Apotek
Diposting oleh
Iyandri Tiluk Wahyono
di
22.47
Minggu, 09 Mei 2021
Penarikan Produk Ranitidin NDMA BPOM RI
Diposting oleh
Iyandri Tiluk Wahyono
di
22.43
Kamis, 17 Oktober 2019
Belum lama ini media dihebohkan dengan penarikan obat Ranitidin yang mengandung N nitrosodimethyllamine (NDMA) , senyawa NDMA yang terkandung dalam ranitidin ini diduga sebagai salah satu pemicu kanker. Ranitidin adalah salah satu obat yang digunakan untuk penyakit lambung, maag , tukak usus. Kabar Ranitidin tercemar oleh senyawa NDMA ini bermula dari peringatan FDA ( US Food and Drugs Administration ) pada tanggal 13 September 2019 tentang adanya cemaran NDMA dengan jumlah yang relatif kecil pada beberapa sample produk ranitidin. Dimana menurut BPOM nilai ambang batas cemaran NDMA 96 ng/hari. Cemaran NDMA jika dikonsumsi melebihi ambang batas secara terus dapat bersifat karsinogen.
Hingga saat ini BPOM akan terus melakukan pengujian produk ranitidin untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan selanjutnya. Untuk melindungi masyarakat BPOM memerintahkan seluruh industri farmasi pemegang Ijin edar ranitidin untuk menghentikan sementara produksi distribusi dan peredaranya.
Untuk kehati hatian sarana Kefarmasian dihimbau sementara untuk menghentikan pemberian Ranitidin dalam bentuk sediaan apapun kepada pasien. Sediaan yang sudah di informasikan ditarik agar dikembalikan ke PBF penyalur. Sedangkan sediaan yang belum ada informasi ditarik agar diamankan dan menunggu hasil pemeriksaan NDMA.
Berikut daftar perintah penarikan Produk Ranitidin yang terdeteksi NDMA ( N Nitrosodimethyllamine ) pabrik obat yang memproduksi
Apa itu diabetes melitus jenis dan pencegahan
Diposting oleh
Iyandri Tiluk Wahyono
di
21.27
Jumat, 04 Oktober 2019
diabetes |
Apa itu Diabetes Melitus?
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronik
yang terjadi ketika pankreas tidak cukup dalam memproduksi insulin atau ketika
tubuh tidak efisien menggunakan insulin itu sendiri. Insulin adalah hormon yang
mengatur kadar gula darah (WHO, 2011).
Menurut Pribadi dalam Rismayanthi
(2011), ada dua tipe diabetes mellitus:
1)Diabetes
mellitus tipe I disebut DM yang tergantung pada insulin. Diabetes mellitus tipe
ini disebabkan akibat kekurangan insulin dalam darah yang terjadi karena kerusakan
dari sel beta pankreas. Biasanya terjadi pada usia muda dan memerlukan insulin
seumur hidup.
2)Diabetes
mellitus tipe II atau disebut DM yang tidak tergantung pada insulin. Diabetes
mellitus tipe II ini disebabkan insulin yang ada tidak dapat bekerja dengan
baik, kadar insulin dapat normal, rendah atau bahkan meningkat tetapi fungsi
insulin untuk metabolisme glukosa tidak ada / kurang. Akibatnya glukosa dalam
darah tetap tinggi sehingga terjadi hiperglikemia.
Faktor Penyebab
Menurut
Wijayakusuma (2004), penyakit DM dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu
a.
Pola Makan dan gaya
hidup
b.
Obesitas
c.
Faktor genetik /
keturunan
d.
Bahan-bahan kimia dan
obat-obatanBahan kimiawi tertentu dapat mengiritasi pankreas yang
menyebabkanradangpankreas. Peradangan pada pankreas dapat menyebabkan pankreas
tidak berfungsi secara optimal dalam mensekresikan hormon yang diperlukan untuk
metabolismedalam tubuh, termasuk hormon insulin.
Gejala
Klinis DM
Ø 3P
gejala diabetes
Polifagi
atau nafsu
makan meningkat dan kurang tenaga.
Poliuri yaitu
sering buang
air kecil dengan volume yang banyak, apalagi pada malam hari. Mengapa demikian?
Jika kadar gula darah melebihi nilai ambang ginjal atau lebih dari 180 mg/dl,
maka gula akan keluar bersama urine. Untuk menjaga agar urine yang keluar, yang
mengandung gula itu, tak terlalu pekat, tubuh akan menarik air sebanyak mungkin
ke dalam urine sehingga volume urine yang keluar banyak dan kencing pun menjadi
sering.
Polidipsi atau sering kali merasa haus dan ingin minum sebanyak-banyaknya
Apabila keadaan ini tidak segera
diobati, maka akan timbul gejalaDekompensasi Pankreas, yang disebut gejala
klasik DM, yaitu poliuria,polidipsi, danpolifagi. Ketiga gejala klasik tersebut
diatas disebut pula“TRIASSINDROM DIABETES AKUT” bahkan apabila tidak segera diobati
dapat disusul dengan mual-muntah dan ketoasidosis diabetik. Gejala kronis DM
yang sering muncul adalah lemah badan, kesemutan,kaku otot,penurunan kemampuan
seksual, gangguan penglihatan yang sering berubah, sakit sendi
danlain-lain (Tjokroprawiro, 2007 )
RENCANA KEWENANGAN KLINIS TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN
Diposting oleh
Iyandri Tiluk Wahyono
di
19.09
Senin, 23 September 2019
RENCANA KEWENANGAN KLINIS
APOTEKER
1.
Mampu Melakukan Praktik Kefarmasian
Secara Profesional dan Etik.
2.
Mampu Menyelesaikan Masalah Terkait
Dengan Penggunaan Sediaan Farmasi.
3.
Mampu Melakukan Dispensing Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan
4.
Mempunyai Ketrampilan Dalam Pemberian
Informasi Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan.
5.
Mampu Berkontribusi Dalam Upaya
Preventif dan Promotif Kesehatan Masyarakat.
6. Mampu Mengelola Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan Sesuai Dengan Standar Yang Berlaku.
7.
Mempunyai Ketrampilan Organisasi dan
Mampu Membangun Hubungan Interpersonal Dalam Melakukan Praktik Kefarmasian.
8.
Mampu Mengikuti Perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi Yang Berhubungan Dengan Kefarmasian.
RENCANA KEWENANGAN
KLINIS
TENAGA TEKNIS
KEFARMASIAN
NO
|
PROSEDUR
TINDAKAN
|
DIMINTA
|
REKOMENDASI
|
1
|
Melaksanakan prosedur pencatatan dan dokumentasi
perencaan pengadaan sedian farmasi dan
alat kesehatan
a.
Membantu Apoteker membuat dokumen perencanaan
b.
Mengarsipkan dokumen
|
||
2
|
Melaksanakan prosedur pengadaan sedian
farmasi dan alat kesehatan
a.
Mengumpulkan data distributor
b.
Memonitor order pengadaan
|
||
3
|
Melaksanakan prosedur pencatatan pengadaan sedian
farmasi dan alat kesehatan yang
bersifat droping, hibah dan produksi
a.
Mencatat kebutuhan yang sudah ditetapkan
b.
Membantu Apoteker dalam produksi obat
c.
Membantu persiapan pelaksanaan prosedur
produksi sesuai standar prosedur operasional
d.
Melakukan produksi di bawah pengawasan
Apoteker
e.
Menyimpan produk ke gudang dan membuat
dokumentasi
f.
Membimbing TTK Muda dalam pelaksanaan
pekerjaan tersebut di atas
|
||
4
|
Melaksanakan prosedur penerimaan sediaan farmasi
dan alat kesehatan sesuai standar prosedur operasional
a.
Mengevaluasi kualitas fisik barang sesuai
standar prosedur operasional
b.
Mencatat dalam buku penerimaan
c.
Membimbing TTK Muda dalam pelaksanaan
pekerjaan tersebut di atas
|
||
5
|
Melaksanakan penyimpanan sediaan farmasi dan alat
kesehatan sesuai standar prosedur operasional
a.
Mengecek barang yang datang ke gudang sesuai
standar prosedur operasional
b.
Melakukan penempatan barang sesuai standar
prosedur operasional
c.
Membuat dokumentasi sesuai standar prosedur
operasional
d.
Membimbing TTK Muda dalam pelaksanaan
pekerjaan tersebut di atas
|
||
6
|
Melaksanakan prosedur distribusi sediaan farmasi
dan alat kesehatan dari gudang farmasi sesuai standar prosedur operasional
a.
Verifikasi barang yang harus segera
didistribusikan
b.
Mencatat persediaan barang yang fast moving
c.
Menerima permintaan barang dari nunit yang ada
di RS
d.
Mendistribusikan barang ke unit yang
membutuhkan sesuai standar prosedur operasional
e.
Membuat dokumentasi
f.
Membimbing TTK Muda dalam pelaksanaan
pekerjaan tersebut di atas
|
||
7
|
Melaksanakan prosedur penyiapan sediaan farmasi
di RS sesuai standar prosedur operasional
a.
Menyiapkan bahan obat/ obat sesuai standar
prosedur operasional
b.
Menyiapkan pengemas sesuai standar prosedur
operasional
c.
Membantu pelaksanaan dispensing sesuai standar
prosedur operasional
d.
Melakukan pencatatan
e.
Membimbing TTK Muda dalam pelaksanaan
pekerjaan tersebut di atas
|
||
8
|
Melaksanakan prosedur penyerahan obat unit dose/
resep individu dibawah pengawasan Apoteker
a.
Verifikasi kesesuaian resep dan obat yang
diberikan sesuai standar prosedur operasional
b.
Melakukan penyerahan obat sesuai standar
prosedur operasional
c.
Membuat dokumentasi
d.
Membimbing TTK Muda dalam pelaksanaan
pekerjaan tersebut di atas
|
||
9
|
Melaksanakan prosedur dispensing obat berdasarkan
permintaan dokter sesuai standar prosedur operasional dibawah supervisi
Apoteker
a. Menyiapkan
obat
b. Melakukan
peracikan
c. Melakukan
pengemasan
d. Memberikan
etiket
e. Memeriksa
kesesuaian obat dengan resep
|
||
10
|
Melaksanakan prosedur distribusi sediaan farmasi dan
alat kesehatan untuk keperluan emergency kit dan unit laboratorium sesuai
standar oprosedur operasional dibawah supervise Apoteker
a. Verifikasi
dokumen permintaan barang
b. Menyiapkan
sediaan farmasi/ alat kesehatan
c. Pelaksanaan
distribusi sesuai standar prosedur operasional
d. Membuat
dokumentasi sesuai standar prosedur operasional
e. Membimbing
TTK Muda dalam pelaksanaan pekerjaan si atas tersebut
|
||
11
|
Melakukan pencatatan semua data yang berhubungan
dengan proses dispensing dibawah supervisi Apoteker
a. Melakukan
rekam farmasi
b. Melakukan
pencatatan semua data
c. Penyimpanan
dokumen
|
||
12
|
Berkomunikasi dengan orang lain
a. Menerima
dan klarifikasi perintah
b. Menerima
dan meneruskan pesan
c. Menunjukkan
ketrampilan pribadi yang benar
d. Memberikan
informasi yang benar
|
SOP Pengadaan Sediaan Farmasi
Diposting oleh
Iyandri Tiluk Wahyono
di
21.54
Sabtu, 13 April 2019
Dalam penyediaan obat untuk penyedia jasa kesehatan terdapat beberapa standar operasional prosedur atau sering di sebut SOP. Berikut contoh SOP dalam pengadaan sediaan farmasi.
SOP PENGADAAN SEDIAAN FARMASI
|
Tanggal Revisi : 5 november 2012
Tanggal
Berlaku : 15 november 2012
Nomor Dokumen
: IFRS/I/2012
|
||||
1. Tujuan :
a. Pengendalian
pengadaan obat
b. Efektifitas kinerja sistem instalasi
farmasi sesuai prosedur.
c.
memenuhi kebutuhan operasional yang telah digariskan sesuai perencaan,
permintaan, penganggaran.
|
|||||
2. Ruang Lingkup :
menetapkan pengelolaan obat di rumah sakit
|
|||||
3. Target Mutu :
a. 95% barang yang diminta dapat terpenuhi.
b. tidak terjadi stok out obat
|
|||||
4. Definisi :
Pengadaan obat adalah upaya
pemenuhan kebutuhan obat sesuai dengan jenis, jumlah dan mutu yang telah direncanakan sesuai kebutuhan unit
pelayanan kesehatan di rumah sakit.
|
|||||
5. Referensi :
keputusan
menteri kesehatan nomor 1197/menkes/sk/x/2004 tentang Standar Pelayan Farmasi di Rumah
Sakit.
|
|||||
6. Didistribusikan
Kepada :
instalasi farmasi
|
|||||
7. Ketentuan Umum
:
mengadakan perbekalan farmasi berpedoman
pada perencaan yang telah dibuat sesuai ketentuan yang berlaku, memproduksi perbekalan
farmasi untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di RS, menerima
perbekalan farmasi sesuai dengan spesifikasi dengan ketentuan yang berlaku.
Metode pengadaan dengan menggunakan pembelian Tender dan kontrak kerja.
|
|||||
8. Prosedur :
|
|||||
Aktivitas
|
Penanggung
Jawab
|
Formulir
|
Batas
Waktu
|
||
Meninjau
atau memeriksa kembali tentang pemilihan obat (seleksi obat)
|
Ketua Instalasi Farmasi
|
-
|
Tiap tahun per
31 desember
|
||
Menyesuaikan
atau mencocokan kebutuhan dan dana.
|
Ketua Instalasi Farmasi
|
-
|
Akhir bulan sebelum pemesanan awal bulan berikutnya
|
||
Memilih
metode pengadaan.
|
Ketua Instalasi Farmasi
|
-
|
Evaluasi tiap akhir tahun
|
||
memilih calon penyedia obat
(supplier ).
|
Ketua Instalasi Farmasi
|
-
|
Evaluasi tiap akhir tahun
|
||
Menentukan
syarat-syarat atau isi kontrak dengan suplier
|
Ketua Instalasi Farmasi
|
Formulir
MOU
|
Pada awal dilakukan perjanjian
|
||
Melakukan
pemesanan obat
|
Ketua Instalasi Farmasi
|
Formulir
Surat Pesanan
|
Tiap bulan pada tanggal 5
|
||
Menerima
dan mengecek obat.
|
Ketua Instalasi Farmasi
|
Formulir
Penerimaan
|
Tiap barang datang (2 hari setelah pemesanan)
|
||
Melakukan
pembayaran.
|
bagian keuangan RS
|
-
|
Tiap awal bulan pada tanggal 2
|
||
Mengumpulkan
informasi mengenai pemakaian obat.
|
Ketua Instalasi Farmasi
|
-
|
Tiap akhir bulan tanggal 27
|
||
9.
lampiran Umum :
|
Langganan:
Postingan (Atom)
Total Tayangan Halaman
Categories
- Agama (2)
- Akper (8)
- Akuntansi (45)
- Bahasa (2)
- Bisnis (1)
- Edukasi (1)
- Ekonomi (2)
- Farmasi (30)
- Fisika (1)
- Gizi (1)
- Internet (1)
- IPS (1)
- Kedokteran (4)
- Kesehatan (4)
- Kesehatan masyarakat (4)
- Keuangan (1)
- Kewirausahaan (5)
- Komunikasi (1)
- Lingkungan (2)
- manajemen (5)
- Matematika (6)
- Otomotif (1)
- Pendidikan (8)
- Perawat (2)
- Peternakan (1)
- Sistem Informasi (2)
- Sosial (1)
- Tekhnik (2)
- Tekhnologi (2)
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.
Artikel Lainnya
Postingan Populer
-
DERET Yaitu rangkaian bilangan yang disusun secara teratur dan memenuhi kaidah tertentu. Suku adalah bilangan pembentuk deret Diliha...
-
Untuk download versi dokumen word klik disini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Usaha ...
-
Pernyataan Akuntansi Keuangan No 2 Konsep Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi STATUS Issued: Mei 1980 Mempengaruhi: Tidak...
-
KASUS PELANGGARAN KODE ETIK APOTEKER DI RUMAH SAKIT Seorang pasien mendapat resep obat paracetamol generik, tetapi karena obat paraceta...
-
Pelayana n informas i oba t di definisika n sebaga i kegia t an penyediaa n da n pemberia n informasi , rekomendas i obat yan g independe...
-
Satelit Farmasi Gawat Darurat dikelola Instalasi farmasi rawat inap oleh lima orang Asisten Apoteker (AA) yang dipimpin oleh satu orang ...
-
IFRS: Property, Plant, and Equipment Aset tetap atau PPE (Property, Plant, and Equipment) adalah aset berwujud (tangible assets) yan...
-
1. Pengertian membaca permulaan Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belaj...
-
Seleksi obat dilakukan oleh oleh panitia farmasi dan terapi (PFT) dengan menyusun suatu daftar obat dan alat kesehatan yang akan digunaka...
-
A.PENDAHULUAN Konpensasi manajemen adalah berbagai bentuk imbalan yang diberikan organisasi kepada para karyawannya atas waktu, pikiran...