Januari 2019 | Gudang artikel

REKONTRUKSI DAKWAH ISLAM

Rabu, 30 Januari 2019


Agama Islam adalah agama yang mampu menjawab segala tantangan manusia dalam menghadapi zaman yang semakin maju, bahkan semakin buas dan ganas. Untuk itu hendaknya manusia memiliki dua faktor, yaitu law of syari’ah (hukum syara’) dan law of natural (hukum alam). Artinya manusia harus menaati hukum syara’ dan juga harus menaati hukum  alam atau dengan kata lain memperkaya diri dengan ilmu pengetahuan modern. Kedua faktor tersebut hendaknya dicapai dalam waktu yang bersamaan dan dimulai sejak masa kanak-kanak sampai masa tua.

A.    Pergeseran Tata Nilai dalam Masyarakat
Pergeseran nilai berakibat terjadinya perubahan pandangan, sikap, tingkah laku masyarakat yang bersangkutan. Hal ini tidak lepas dari proses interaksi antara over reality dan covert reality. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan pergeseran tata nilai dalam suatu masyarakat, antara lain:
1.      Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.      Perkembangan, kemajuan, serta pertumbuhan ekonomi.
3.      Perubahan politik serta peran kekuasaan pemerintahan.
4.      Perubahan lingkungan biofisik.
5.      Pengaruh kebudayaan luar.
Faktor-faktor tersebut dapat saling berkaitan satu sama lain sehingga memberi kadar pengaruh yang lebih besar.

B.     Perubahan Tata Nilai dan Dampaknya Terhadap Masyarakat
Dalam kehidupannya manusia selalu dipengaruhi oleh tiga macam lingkungan hidupnya yang merupakan realitas kehidupan yang terdiri dari: lingkungan biofisik (alam fisik dan alam biologis yang ada di sekelilingnya, yang membentuk pengalaman hidup), lingkungan sosio-kultural (berupa keadaan masyarakat dan komunitas di mana manusia itu berperan sebagai warga), serta lingkungan psikologis (kehidupan jiwa yang ada pada diri warga masyarakat).
Pergeseran cara pandang dan pengakuan akan pentingnya sesuatu yang baru akan menjadikan perubahan tata nilai dalam kehidupan masyarakat. Di sini diperlukan sebuah kearifan dalam memahami adanya dampak perubahan-perubahan yang muncul, sehingga dampak positifnya akan lebih banyak dibandingkan dampak negatifnya. Dalam hal ini dakwah Islam tetap diperlukan keberadaannya bagi perkembangan masyarakat yang sedang berubah tata nilainya agar mereka tetap mengenal landasan-landasan berpikir dan bertindak dengan ajaran Islam.
C.    Tanggung Jawab Umat
Islam mewajibkan bagi setiap pemeluknya untuk bertanggung jawab terhadap keberlangsungan agama Islam. Kadar kewajiban tersebut tergantung kepada kemampuan individu seorang muslim. Adapun strategi menyampaikan dakwah Islam kepada masyarakat luas dapat dilakukan dalam 2 (dua) criteria sebagai berikut:
1.      Dakwah kepada orang kafir: pelaksanaan dakah ini didasarkan atas usaha untuk mengubah akidah kufur mereka menjadi akiah Islam. Dalam menyampaikan dakwah haruslah menempuh cara hikmah, nasihat yang baik (lembut dan menyentuh perasaan), serta diskusi dengan cara yang lebih baik.
2.      Dakwah kepada orang Islam: dilakukan kepada kaum muslimin yang mulai meninggalkan atau menjauhi hokum-hukum agama dan kepada masyarakat luas agar pesan-pesan Islam melalui ajaran-ajarannya dapat disampaikan kepada seluruh penduduk dunia. Dilakukan dengan jalan dakwah secara terus-menerus berkenaan dengan penjelasan-penjelasan ajaran Islam agar dapat diterapkan secara baik oleh kaum muslimin.

AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA

Selasa, 29 Januari 2019


Rerangka akuntansi pokok menentukan batas pengakuan transaksi sehingga data yang masuk dalam statemen keuangan dasar akan merupakan informasi yang minimal harus dipenuhi dalam pelaporan keuangan. Informasi tambahan atau pelengkap merupakan bagian dari usaha untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan. Informasi pelengkap akan menambah keberpautan informasi akuntansi sementara kualitas objektivitas dan keterujian masih tetap terjaga dalam statemen keuangan dasar.
Paton dan Littleton menyatakan bahwa informasi perubahan harga akan berkurang manfaatnya atau maknanya atau bahkan tidak bermanfaat sama sekali tanpa disertai dengan informasi atau dasar kos historis. Perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah yang dapat digunakan untuk membeli barang atau jasa yang sama pada waktu berbeda. Perubahan harga menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal penilaian, unit pengukur, dan pemertahanan kapital.masalah penilaian berkaitan dengan dasar yang harus digunakan untuk mengukur nilai pos pada suatu saat. Masalah unit pengukur berkaitan dengan perubahan daya beli akibat perubahan tingkat harga umum. Masalah pemertahanan kapital berkaitan dengan pengertian laba sebagai selisih dua kapital yang harus ditentukan jenisnya; finansial atau fisis.
Berkaitan dengan perubahan harga, pos-pos statemen keuangan dapat dikategori menjadi pos moneter dan nonmoneter. Pos-pos moneter berkaitan dengan masalah untung atau rugi daya beli sedangkan pos-pos nnonmoneter berkaitan dengan untung atau rugi penahanan. Perubahan harga terdiri atas perubahan harga umum, spesifik, dan realitif. Perubahan harga umum mencerminkan perubahan nilai tukar atau daya beli uang. Perubahan harga spesifik mencerminkan perubahan karakteristik barang tertentu akibat teknologi atau selera terhadap barang. Perubahan harga relatif mencerminkan perubahan harga spesifik setelah pengaruh perubahan harga umum dipertahankan.
Perubahan harga umum dapat menimbulkan untung atau rugi daya beli yang tidak tampak dalam akuntansi kos historis. Perubahan harga spesifik menimbulkan untung atau rugi penahanan yang meekat pada laba kos historis. Untung atau rugi penambahan merupakan informasi untuk membantu pemakai dalam menilai kinerja perusahaan dan manajemen yang sesungguhnya.
Tiga faktor penentu laba dalam konteks perubahan harga yaitu dasar penilaian, definisi kapital, dan skala pengukuran. Kapital dimaknai sebagai kapital fisis, kos sekarang merupakan dasar penilaian kapital fisis. Daya beli konstan digunakan sebagai unit pengukuran laba, untung atau rugi daya beli akan dapat ditentukan dan dapat dikeluarkan dari laba atas dasar kos historis atau kos sekarang. Untung atau rugi daya beli timbul karena perusahaan menahan aktiva moneter bersih selama perioda tertentu.

Pengertian Biaya Dalam Akuntansi

Minggu, 27 Januari 2019

BIAYA
Biaya mempunyai dua karakteristik utama yaitu aliran atau penurunan aset atau kenaikan kewajiban dan berkaitan dengan operasi utama yang menerus. Rugi dibedakan dengan biaya karena timbul dari sumber yang secara tidak langsung berkaitan dengan operasi utama perusahaan. Rugi berasal dari transaksi, kegiatan, atau sumber berupa kegiatan peripheral, transfer nontimbal- balik, penahanan aset, atau factor lingkungan.
kriteria pengakuan pendapatan adalah pemanfaatan dan kelenyapan. Biaya diakui bilamana manfaat ekonomik telah dikonsumsi dalam rangka penyerahan barang atau jasa untuk mendatangkan pendapatan atau bilamana manfaat ekonomik masa datang telah lenyap. Biaya diukur dengan kos yang sebelimnya melekat pada aset. Bagian kos yang terhabiskan dapat dihubungkan dengan pendapatan atas dasar hubungan sebab-akibat, alokasi sistematik dan rasional, atau pengakuan segera.
Dengan periode sebagai takaran, alokasi sistematik lebih menggambarkan kelayakan ekonomik daripada pembebanan langsung semua manfaat pada saat terjadinya atau dari pada pendekatan tanpa alokasi. Alokasi kos bergabung atau bersama yang paling valid secara teoretis adalah alokasi atau dasar harga pasar relatif. Makna alokasi antarperiode adalah penundaan pembebanan kos yang merepresentasi manfaat ekonomik aset. Kos dapat ditangguhkan pembebanannya terhadap pendapatan kalau kos dapat dikaitkan secara cukup pasti dengan pendapatan masa datang.
Semua rugi yang nyata-nyata telah terjadi harus segera diakui tanpa harus memandang apakah rugi tersebut berkaitan dengan kegiatan utama perusahaan. Pembebanan arbitrer lebih valid dibanding penundaan pembebanan kos yang tidak lagi merepresentasi manfaat ekonomik.
Bila biaya dipanang dalam arti luas, penandingan pendapatan dan biaya dapat didasarkan atas penandingan produk, perioda, dan arbitrer.
Depresiasi merupakan bagian dari kos aset tetap yang dianggap telah menghasilkan pendapatan. Penyerapan kos aset secara sistematik dan rasional atas dasar pala penyerapan lebih menggambarkan operasi yang faktual dan objektif dibanding pembebanan langsung pada saat diperolehnya aset. Akuntansi depresiasi adalah proses alokasi sistematis dalam rangka penandingan biaya dan pendapatan. Depresiasi bukan penurunan nilai aset melainkan bagian kos yang merepresentasi biaya dalam rangka mendatangkan pendapatan dalam suatu perioda. Konsep depresiasi juga berlaku untuk aset takberwujud, sumber alam, dan tanah yang terbatas manfaat ekonomiknya. Goodwill dapat diinterpretasi sebagai kemampuan melaba di atas normal, atribut spesifik yang dapat dipisahkan, atau akun penilaian induk. Kos organisasi harus segera mulai diamortisasi manakala ada tanda-tanda penurunan atau penciutan yang berlanjut baik dalam laba, lingkup kegiatan, ataupun modal perusahaan.     

Pengertian Pendapatan Dalam Akuntansi

Sabtu, 26 Januari 2019

PENDAPATAN
 Teori tentang pendapatan menyangkut masalah definisi , pengakuan, saat pengakuan, dan prosedur pengakuan. Dengan konsep aliran masuk pendapatan adalah kenaikan aset. Dari konsep aliran keluar, pendapatan adalah penyerahan produk yang diukur atas dasar penghargaan produk tersebut. Secara netral, pendapatan adalah produk perusahaan sebagai hasil dari upaya produktif. Pendapatan diukur engan jumlah rupiah aset baru yang diterima dari pelanggan.
Perbedaan pendapatan dangan utang semata-mata ditunjukkan untuk kepentingan pengungkapan atas dasar sumber pendapatan bukan untuk membedakan esensi keduanya sebagai pendapatan. Pendaparan atau utang yang berasal dari kegiatan insidental, transfer non timbal-balik, penahanan aset, dan factor lingkungan tidak dengan sendirinya merupakan pos non operasi.
Untuk dapat diakui, pendapatan harus terrealisasi dan terbentuk. Pendapatan terbentuk dengan terjadinya seluruh kegiatan perusahaan. Pendapatan terrealisasi dengan adanya perubahan bentuk produk menjadi kas atau aset lain melalui transaksi pertukaran. Saat penjualan merupakan saat yang paling utama dan menjadi standar dalam pengakuan pendapatan karena pada saat itu pendapatan telah terbentuk dan terrealisasi. Keberatan terhadap dasar penjualan dapat diatasi secara mudah dengan pencadangan kos purna –jual, potongan tunai, kembalian, dan kerugian piutang.
Pengakuan pada saat kontrak, atas dasar kemajuan produksi, pada saat produksi selesai, dan pada saat terkumpul merupalkan penyimpangan dari pengakuan standar atas dasar penjualan. Pada saat kontrak, pendapatan tidak dapat diakui karena belum terjadi pembentukan pendapatan. Dengan konsep  iatan intrhomogenitas kos serta upaya dan hasil, pendapatan dapat diakui atas dasar tingkat selesainya produksi bila periode bila dipertahankan sebagai takaran pengukuran laba. Pendapatan dapat diakui pada saat produk selesai bilamana syarat cukup pasti terealisasi dipenuhi. Pendapatan atas dasar kas harus ditandingkan dengan biaya dasar akurat.
Secara definisional, akresi merupakan pendapatan karena tia merefleksi kenaikan aset dan berkaitan dengan operasi utama perusahaan. Selama jangka waktu persiapan, pemeliharaan, dan pertumbuhan, semua kos yang selayaknya telah terjadi dapat diakumulasi menjadi kos yang akan dibebankan terhadap pendapatan yang diharapkan diperoleh pada waktu penjualan produk bersangkutan.
Potongan tunai dan keringanan- keringanan yang terjadi dalam penelitian barang atau jasa bukanlah merupakan pendapatan melainkan merupakan pengurangan kos aset yang diperoleh. Penghematan kos yang terjadi dalam pembelian dengan harga murah bukanlah merupakan laba walaupun hal tersebut akan mempunyai pengaruh terhadap laba neto yang akhirnya terealisasi.
Kaidah pengakuan pendapatan masih terlalu umum untuk diaplikasi pada tingkat perusahaan. Kaidah trsebut hrus dijabarkan dalam bentuk kebijakan akuntansi atau prosedur akuntansi untuk menentukan kegiatan internal yang dapat dijadikan tanda atau pemicu pengakuan pendapatan.

Pengertian Kewajiban Dalam Akuntansi

Rabu, 23 Januari 2019

KEWAJIBAN
Kewajiban mempunyai tiga karakteristik utama yaitu :pengorbanan manfaat ekonomik masa datang, menjadi keharusan sekarang, dan timbul akibat transaksi atau kejadian masa lampau. Kewajiban didukung oleh keharusan membayar kas, teridentifikasinya terbayar, dan terpaksakan secara hukum.
Transaksi atau kejadian masa lalu menimbulkan keharusan sekarang pada tanggal pelaporan yang berarti bahwa seandainya pada saat sekarang perusahaan harus mengorbankan manfaat ekonomik maka hal tersebut harus dilakukan. Keharusan sekarang yang menimbulkan kewajiban dapat bersifat kontraktual, konstruktif, demi keadilan, dan bergantung. Tiga tahap perlakuan kewajiban adalah : penanggungan, (pengakuan terjadinya), penelusuran, dan pelunasan (penyelesaian). Kewajiban dapat diakui atas dasar kriteria pengakuan yaitu definisi, keterukuran, keterandalan, dan keberpautan. Untuk menandai bahwa kriteria pengakuan terpenuhi adalah kaidah pengakuan yaitu : ketersediaan dasar hukum, keterterapan konsep dasar konservatisma, ketertentuan substansi ekonomik transaksi, dan keterukuran nilai kewajiban. Utang obligasi diukur dan diakui atas dasar jumlah rupiahb yang diterima dalam penerbitan obligasi.
Sesuai dengan atributnya, kewajiban dapat dinilai atas harga pasar sekarang, nilai pelunasan neto, dan nilai diskunan aliran kas masa datang. Kewajiban dapat dinyatakan lenyap dan diakui dari catatan bila debitor telah (a)membayar kreditor dan terbebaskan dari semua keharusan yang melekat pada kewajiban dan (b) dibebaskan secara hukum sebagai penanggung utang utama oleh keputusan pengadilan atau kreditor. Tiga perlakuan terhadar selisih antara nilai bawaan dan nilai penebusan atau penarikan yaitu : (a) diamortisasi selama sisa umur semua utang yang dilunasi, (b) diamortisasi selama umur utang baru, dan (c) diakui sebagai laba atau rugi pada saat penarikan.
Pembebasan substantif adalah suatu keadaan yang dicapai pada saat debitor telah menempatkan kas atau aset lainnya ke perwalian yang ditunjukkan semata-mata untuk pelunasan utang tertentu (dan tidak dapat ditarik kembali) dan pada saat itu dapat dipastikan bahwa debitor tidak lagi harus melakukan pembayaran karena dana yang terkumpul dan aliran kas dari aset cukup untuk menutup pokok pinjaman dan bunga. Kewajiban hendaknya tidak dikompensasi dengan aset yang berkaitan dan dilaporkan jumlah bersihnya saja kecuali dalam keadaan khusus yang didalamnya pihak pelapor mempunyai hak mengontra (right to setoff)

Pengertian Proses Berpikir Penalaran

Selasa, 15 Januari 2019

PENALARAN (REASONING)

Penalaran adalah proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk dan mengevaluasi suatu keyakinan terhadap suatu pernyataan atau asersi .

Unsur dan Struktur Penalaran :

1.      Asersi (assertion) : suatu pernyataan (biasanya positif) yang menegaskan bahwa sesuatu adalah benar.
Asersi dapat dinyatakan secara verbal atau structural. Jenis tingkatan asersi:
-Asumsi :asersi yang diyakini benar meskipun orang tidak dapat mengajukan bukti tantang kebenarannya secara meyakinkan arau asersi  yang orang bersediauntuk menerima sebagai benaruntuk keperluan diskusi atau debat.
-Hipotesis:asersi yang kebenarannya belum atau tidak diketahui tetapi diyakini bahwa asersi tersebut dapat diuji kebenarannya.
-pernyataan fakta:asersi yang bukti tentang kebenarannya diyakini sangat kuat atau bahkan tidak dapat dibantah.
Fungsi Asersi:sebagai premi (premise) dan konklusi (conclusion). Premis adalah asersi yang digunakan untuk mendukung suatu konklusi.Konklusi adalah asersi yang diturunkan dari serangkaian asersi.
2.      Keyakinan (belief) :tingkat kebersediaan untuk menerima bahwa suatu pernyataan atau teori (penjelasan) mengenai fenomena atau gejala (alam atau sosial) adalah benar.
Keyakinan mengandung beberapa sifat penting yaitu :keadabenaran, bukan pendapat ,bertingkat, mengandung bias, memuat nilai, berkekuatan, veridikal, dan tempa.
3.      Argumen (argument) :serangkaian asersi beserta keterkaitan (artikulasi) dan inferensi atau penyimpulan yang digunakan untuk mendukung suatu keyakinan. Argument bertujuan untuk mengubah keyakinan kalau memang keyakinan tersebut patut untuk diubah. Jenis-jenis argument :
·         Argumen deduktif :proses penyimpulan yang berawal dari suatu pernyataan umum yang disepakati (premis) ke pernyataan khusus sebagai simpulan (konklusi).
·         Argumen iduktif berawal dari keadaan khusus dan berakhir dengan pernyataan umum berupa konklusi sebagai hasil generalisasi.
Kecohan atau salah nalar adalah argumen yang dapat membujuk meskipun penalarannya mengandung cacat. Kecohan dapat terjadi akibat:
§  Strategem: cara-cara untuk menyakinkan orang akan suatu pernyataan, konklusi, atau posisi selain dangan mengajukan argument yang valid.
§  Salah nalar: kesalahan konklusi akibat tidak diterapkannya kaidah-kaidah penalaran yang valid.

Kewajiban menurut FASB

Sabtu, 12 Januari 2019

Kewajiban menurut FASB adalah pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer aset atau menyediakan/ menyerahkan jasa kepada kesatuan lain di masa datang sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu.
Untuk dapat disebut sebagai kewajiban, suatu objek harus memuat suatu tugas atau tanggung jawab kepada pihak lain yang mengharuskan kesatuan usaha untuk melunasi, menunaikan, atau melaksanakannya dengan cara mengorbankan manfaat ekonomik yang cukup pasti dimasa datang. Transfer manfaat ekonomik kepada pemilik (pemegang saham)tidak termasuk dalam pengertian pengorbanan sumber pengorbanan sumber ekonomik masa datang yang membentuk kewajiban karena untuk menjadi kewajiba pengorbanan tersebut harus bersifat memaksa dan bukan atas dasar kebijakan atau keleluasaan manajemen yntuk memutuskan baik dalam hal jumlah rupiah maupun dalam saat transfer.  Transaksi atau kewajiban masa lalu menimbulkan keharusan sekarang pada tanggal pelaporan yang berarti bahwa seandainya pada saat sekarang perusahaan harus mengorbankan manfaat ekomonik maka hal tersebut harus dilakukan. Keharusan sekarang yang menimbulkan kewajiban dapat bersifat kontraktual, kontruktif, demi keadilan, dan bergantung.
Timbulnya aset sering harus diimbangi dengan timbulnya kewajiban. Dalam kondisi tertentu, kewajiban tidak dapat timbul tanpa diimbangi aset yang dikuasai perusahaan. Hal ini disebut hak-kewajiban tak bersyarat. Kalau aset mengalami tiga tahap perlakuan (pemerolehan, pengolahan, dan penyerahan), kewajiban sebenarnya juga mengalami tiga tahap perlakuan yaitu: penanggungan (pengakuan terjadinya), penelusuran, dan pelunasan (penyelesaian).
Kewajiban dapat diakui atas dasar kriteria pengakuan yaitu definisi, keterukuran, keterandalan, dan keberpautan. Saat untuk menandai bahwa kriteria pengakuan dipenuhi adalah kaidah pengakuan yaitu : ketersediaan dasar hukum, keterterapan konsep dasar konservatisma, ketertentuan substansi ekonomik transaksi, dan keterukurannilai kewajiban.
Kewajiban nonmoneter berupa keharusan menyerahkan barang atau jasa masih memenuhi definisi kewajiban. Kewajiban nonmoneter tidak perlu dipisahkan dalam porsi yang menunjukkan kos untuk menutup penyediaan barang/jasa san porsi yang menunjukkan laba tangguhan. Kewajiban secara umum dinilai atas dasar jumlah rupiah yang harus dikorbankan seandainya saat itu kewajiban harus dilunasi. Jumlah ini disebut nilai pelunasan sekarang ( current settlement value ). Sesuai dengan atributnya kewajiban dapat dinilai atas dasar harga pasar sekarang, nilai pelunasan neto, dan nilai diskunan aliran kas masa datang.
Pembebasan substantif  adalah suatu keadaan yang dicapai pada saat debitor telah menempatkan kas atau aset lainnya ke perwalian yang ditunjukkan semata-mata untuk pelunasan utang tertentu (dan tidak dapat ditarik kembali ) dan pada saat ini dapat dipastikan bahwa debitor tidak lagi harus melakukan pembayaran karena dana yang terkumpul dan aliran kas dari aset tersebut cukup untuk menutup pokok pinjaman dan bunga.

REVIEW ATAS EARNING MANAJEMEN DAN IMPLIKASINYA DALAM STANDAR SETTING

Kamis, 10 Januari 2019

REVIEW ATAS EARNING MANAJEMEN DAN IMPLIKASINYA DALAM STANDAR SETTING
 
PENDAHULUAN

Tujuan utama dari review ini adalah untuk meringkas implikasi dari fungsi secara logika earning manajemen untuk membantu akuntansi dalam standar dan pengaturan menilai hal earning manajemen dan keseluruhan dari integritas dari pelaporan keuangan, yang diarahkan untuk mengidentifikasi semua keberhasilan di bidang akademis di masa mendatang atas earning manajemen. Dalam earning manajemen yang merupakan implikasi dari pendekatan teori keagenan (agency theory) memberikan gagasan terhadap laba operasi perusahaan diharapkan dengan berbagai kepentingan, disatu sisi manajer mengingginkan imbalan yang cukup besar untuk kemakmuran dengan kinerja perusahaan yang dihasilkan. Prinsip sebagai pemilik, maka manajemen berupaya untuk mengendalikan earning (laba) pada suatu periode. Informasi earning manajemen memainkan peranan yang signifikan dalam proses pengambilan keputusan oleh pengguna laporan keuangan yang diterbitkan, sehingga menyebabkan manajemen berusaha untuk mengelola earning dalam usahanya mmbuat entitas agar tampak bagus secara finansial. Laporan keuangan diharapkan dapat menggambarkan informasian tentang kinerja keuangan perusahaan tentang kinerja keuangan perusahaan dan bagaimana manjemen perusahaan dibebeni tanggungjawab stewardship kepada pemilik.
               Pengaturan standard (stander setters) mendefinisikan bahasa akuntansi deimana manajemen menggunakan untuk berkomunikasi denganstokeholder eksternal perusahaah. Perandari standard dan pelaporan keuangan menyiratkan bahwa standard menambah nilai jika laporan keuangan memungkinkan mereka untuk secara efektif melukiskan perbedaan di dalam kinerja dan posisi ekonomi perusahaan dalam suatu cara yang terpecaya dan tepat waktu. Pengaturan standard diharapkan untuk mempertimbangkan konflik antara relevansi  dan lebih sedikit informasi tepat waktu atas suatu kierja perusahaan
Laporan keuangan adalah untuk menyampaikan informasi para manajer atas kinerja mereka, standard haris mengijinkan para manajer untuk menjustifikasi dalam pelaporan keuangan.

PENGERTIAN EARNING MANAJEMEN

            Earning manajemen adalah earning manajemen terjadi ketika para manajer menggunakan pertimbangan (judgementnya) dalam pelaporan keuangan dan didalam perancangan transaksi yang terstuktur untuk mengubah laporan keuangan yang dapat menyesatkan stokeholder tentang dasar kinerja ekonomi perusahaan atau untuk memengaruhi hasilsesuai kontrak yang tergantung pada angka-angka akuntansi yang dilaporankan.Pengertian earning manajemen dilihat dari sudut etika dapat diartikan sebagai suatu tindakan manajemen yang berkiblat pada dilaporkannya pendapatan dan keuntungan ekonomi yang tidak benar untuk organisasi dan faktanya dalam jangka panjang serta terjadinya kerusakan.
            Pengertian earning manajemen menurut Schipper mendefinisikan earning manajemen sebagai suatu intervensi dengan maksud tertentu terhadap proses pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja memperoleh beberapa keuntungan pribadi.
            Beberapa aspek dari definisi ini pantas didiskusikan. Pertama ada banyak jalan bahwa para manajer dapat berlatih menjustifikasi pelaporan keuangan. Kedua, bahwa definisi kita membingkai sasaran earning manajemen sebagai hal yang menyesatkan stakeholders tentang dasar kinerja ekonomi yang dipastikan.

BENTUK EARNING MANAJEMEN
  1. Taking a Bath
Bentuk ini mengakui adanya biaya pada periode mendatang dan kerugian pada periode berjalan, ketika kondisi buruk yang tidak menguntungkan, tidak dapat dihindari pada periode tersebut.
  1. Income Minimization
Dilakukan sebagai alasan politis pada periode laba yang tinggi dengan mempercepat penghapusan aktiva tetap dan aktiva tak berujud dan mengakui pengeluaran-pengeluaran sebagai biaya.


  1. Income Maximization
Bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang lebih besar. Income maximization dilakukan pada saat laba menurun.
  1. Income Smoothing
Perataan pendapatan (Income Smoothing) dapat didefinisikan sebagai suatu sarana yang digunakan manajemen untuk mengurangi variabilitas urut-urutan target yang terlihat, karena adanya manipulasi variabel-variabel akutansi semu atau transaksi riil (Konch dalam Solno dan Baridwan, 2000)

PENGUJIAN ATAS INSENTIF EARNING MANAJEMEN

Pertama, mereka harus mengidentifikasi manajer melaporkan insentif. Kedua, mereka harus mengukur efek dari menggunakan pertimbangan manajer akuntansi dalam beragam pilihan metode akuntansi atau pos akrual tak diduga.
            1.Motivasi Pasar  Modal
            Pertama, kita mendiskusikan bukti atas apakah earning manajemen nampak seperti digunakan untuk pertimbangan bursa saham. Kedua, kita menguji pos akrual spesifik yang nampak seperti digunakan untuk earning manajemen. Ketiga, kita meninjau ulang bukti atas besarnya dan frekuensi bursa saham earning manajemen yng termotivasi.Terakhir, kita meninjau ulang apakah earning manajemen untuk tujuan bursa saham mempengaruhi alokasi sumber daya.
            2. Motivasi Kontrak
            3. Motivasi Regulasi
Terdapat bukti yang pantas dipertimbangkan bank yang berkaitan dengan kebutuhan modal minimum terlalu menekankan ketentuan kerugian pinjaman, mengecilkan pencoretan pinjaman dan mengenali realisasi abnormal kas surat-surat berharga (Mayer 1950; Scoleset al. 1990;Beatty et al.1995; Collins et el.1995).
4. Implikasi Standar Setting terhadap Earning Manajemen
            Tujuan pelaporan keuangan adalah memberikan keseragaman dan pemahaman yang memadahi atas laporan keuangan. Laporan keuangan yang disajikan dapat diartikan salah bila tidak didukung aturan tentang penyusunan laporan keuangan yaitu standar laporan keuangan. Asumsi yang digunakan dalam laporan keuangan adalah pemisahan antara manajemen dengan pemilik, kontinuitas usaha dan dasar akrual.
            Magnan dan Cormier (1997) menyatakan bahwa terdapat tiga sasaran yang dapat dicapai oleh manajer berkaitan dengan praktek manajemen laba, yaitu:
1)      Minimisasi biaya politis ( political cost minimization)
2)      Maksimalisasi kesejahteraan manajer (manager wealth maximization)
3)      Minimisasi biaya finansial (minimization of financial costs)

            Teori keagenan (agency theory) menekankan bahwa angka-angka akuntansi memainkan peranan penting dalam menekan konflik antara pemilik perusahaan dan pengelolanya atau manajer.
            Klasifikasi unsur-unsur laporan keuangan yang dijadikan sasaran perekayasaan oleh Foster (1986) :
1)      Unsur penjualan, yakni saat pembuatan faktur periode yang akan datang dilaporkan periode ini ataupembuatan pesanan fiktif dan down grading produk.
2)      Unsur biaya, dengan cara memecah-mecah faktur dan mencatat prepayment sebagai biaya.
Ayres (1994) mengemukakan tiga faktor yang dapat dihubungkan dengan munculnya praktek-praktek.
1)      Manajemen akrual (accrual management)
2)      Penerapan suatu kebijakan akuntansi yang wajib (adaption of mandatory accounting changes)
3)      Perubahan akuntansi secara akrual ( voluntary accounting changes)






EARNING MANAJEMENDAN SEC

      Menghadapi masalah earning manajemen SEC melalui Leviit’s Action Plan (Ketz, 1999) mencoba untuk memperbaiki pelaporan keuangan dengan cara:
1)      Mensyaratkan pengungkapan mengenai asumsi, meminta AICPA untuk menerbitkan peraturan mengenai jumlah in process R&D yang tepat untuk dihapus (write off).
2)      Mengembangkan peraturan mengenai materialitas, sehingga manajer akan memiliki keharusan untuk mempertimbangkan faktor-faktor kuantitatif.
3)      Memiliki FASB untuk membantu mengklarifikasi isu-isu akuntansi tertentu seperti pendefinisian liabilities.
4)      Staf  pelaksana SEC akan menguji laporan perusahaan yang memiliki beban restrukturisasi write off in process R&D dan sejenisnya.
5)      Meminta kepada Public Oversight Board (POB) untuk menilai ulang kinerja audit.
6)      Membentuk suatu panel untuk menginvestigasi bagaimana meningkatkan kekuatan dan efektifitas komite audit.
7)      Seluruh partisipan di pasar modal harus mempertimbangkan kembali susunan yang ada dan mencatukan bagaimana mengubah aspek-aspek yang destruktif terhadap kultur sekarang.
 KOMENTAR
Artikel tentang Review Atas Earning Manajemen dan Implikasinya Dalam Standar Setting memang dapat menambah pengetahuan kita, tapi artikel tersebut urutannya kurang berurutan serta banyak kalimat-kalimat yang mubayir.





PENGUNGKAPAN DAN SARANA INTERPRETIF

Selasa, 08 Januari 2019


Secara umum, pengungkapan adalah konsep, metoda, dan media tentang bagaimana informasi akuntansi disampaikan kepada pihak yang berkepentingan. Dalam arti sempit, pengungkapan berarti penyampaian informasi relevan selain melalui statemen keuangan termasuk penyampaian sarana interpretif. Artinya, pengungkapan adalah pengungkapan secara kuantitatif, kualitatif, atau deskriptif lebih dari apa yang telah termuat dalam statemen keuangan pokok sebagai ciri sentral pelaporan keuangan.
Bila pengungkapan diarahkan untuk kepentingan nasional, biasanya kepentingan publik menjadi basis untuk menentukan tingkat pengungkapan. Secara pragmatis, pengungkapan diarahkan untuk memenuhi kepentingan yang dituju oleh pelaporan keuangan (investor dan kreditor). Pengungkapan informasi tertentu biasanya ditentukan oleh badan berwenang untuk tujuan melindungi, informative, atau memenuhi kebutuhan khusus. Tiga tingkat pengungkapan yaitu memadai, wajar, dan penuh.
Hal yang harus dipertimbangkan penyusun standar dalam menentukan luasnya pengungkapan adalah tujuan pengungkapan, manfaat bagi pemakai dibanding kos administratif bagi penyedia,kos ekonomik (persaingan) bagi penyedia, keberlebihan informasi, dan teridentifikasinya dengan jelas kebutuha pemakai. Regulasi pengungkapan menjdi masalah teoritis. Artinya, apakah pengungkapan harus diwajibkan melalui regulasi pemerintah atau diserahkan kepada profesi atau pasar untuk menentukan sendiri luas dan jenis pengungkapan. Alasan pendukung regulasi adalah penyalahgunaan, eksternalitas, asimetri informasi, dan keengganan manajemen. Metoda pengungkapan berkaitan dengan masalah bagaimana informasi disajikan melalui pelaporan keuangan. Informasi dapat disajikan dalam pelaporan keuangan sebagai pos statemen keuangan, catatan kaki, penjelasan dalam kurung, istilah teknis,lampiran, komunikasi manajemen, dan catatan dalam laporan auditor.
Pengungkapan perubahan nilai mempunyai implikasi terhadap apa yang disebut dengan rerangka akuntansi pokok yang sampai saat ini masih dilandasi dengan pengukuran atas dasar kos historis. Karena satuan uang sebagai pengukur berfluktuasi nilainya, perlukan perubahan nilai uang diperhitungkan dalam pelaporan keuangan melalui akuntansi daya beli konstan. Pendukung penggantian akuntansi kos historis dengan akuntansi nilai sekarang berargumen bahwa kos historis tidak lagi berpaut dengan keputusan dan tidak realistik dengan kondisi ekonomik yang nyatanya berjalan. Paton dan Littleton menegaskan bahwa tidak ada keberatan untuk memasukkan segala bentuk sarana interpretif dalam pelaporan keuangan asalkan rerangka akuntansi pokok atas dasar kos tetap dipertahankan. Statemen/laporan atau informasi pelengkap dapat disediakan dengan merancang akun-akun terpisah yang berfungsi sebagai akun penilaian atau kontra akun untuk mengakui jumlah rupiah perubahan.        

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Senin, 07 Januari 2019

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah di Indonesia yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. APBD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Tahun anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
APBD terdiri atas:
Fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah :
  • Fungsi otorisasi bermakna bahwa anggaran daerah menjadi dasar untuk merealisasi pendapatan dan belanja pada tahun bersangkutan. Tanpa dianggarkan dalam APBD sebuah kegiatan tidak memiliki kekuatan untuk dilaksanakan.
  • Fungsi perencanaan bermakna bahwa anggaran daerah menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
  • Fungsi perencanaan bermakna bahwa anggaran daerah menjadi pedoman bagi manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
  • Fungsi pengawasan mengandung makna bahwa anggaran daerah menjadi pedoman untuk menilai keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan pemerintah daerah.
  • Fungsi alokasi mengandung makna bahwa anggaran daerah harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan pemborosan sumberdaya, serta meningkatkan efisiensi dan efektifitas perekonomian daerah.
  • Fungsi distribusi memiliki makna bahwa kebijakan-kebijakan dalam penganggaran daerah harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
  • Fungsi stabilitasi memliki makna bahwa anggaran daerah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian daerah.


Pengertian Ekuitas Dalam Akuntansi

Minggu, 06 Januari 2019

EKUITAS

Dari sudut pandang saham, ekuitas pemegang saham merupakan hak atas kekayaan atau nilai yang tertanam dalam perseroan. Kalau dipandang dalam sudut kesatuan usaha, ekuitas pemegang saham merupakan “utang” perseroan kepada pemegang saham. Ekitas pemegang saham terdiri atas dua komponen penting yaitu modal setoran dan laba ditahan.

Ekuitas didefinisi secara sintaktik sebagai hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas berbeda dengan kewajiban dalam tiga hal yaitu hak atas penyelesaian klaim, hak penggunaan aset, dan substansi perjanjian (yuridis).

Madal setoran perlu dibedakan  dengan laba ditahan karena modal setoran merupakan suatu bentuk kontrak yuridis yang harus diperhatikan keutuhannya sedangkan laba ditahan merupakan modal yang tercipta atau terhimpun karena pemanfaatan aset. Modal setoran merupakan perubahan aset dalam rangka pendalaman (transaksi modal) sedangkan laba ditahan merupakan perubahan aset dalam rangka produksi (transaksi operasi). Modal setoran dapat bertambah karena pemesanan saham, konversi status obligasi, konversi status saham istimewa, deviden saham, dan hak beli saham. Modal setoran dapat berkurang karena saham treasuri. Masalah yang berkaitan dengan saham treasuri adalah (1) penentuan jumlah rupiahyang harus dianggap mempengaruhi modal setoran dan laba ditahan dan (2) pengungkapan pengaruhnya terhadap modal yuridis bila saham treasuri dijual kembali.

Pos yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi laba laba ditahan dan dilaporkan sebagai penyesuaian laba ditahan adalah penyesuaian perioda-lalu, koreksi kesalahan, pengaruh perubahan akuntansi, dan kuasi –reorganisasi. Kuasi-reorganisasi dilakukan apabila terdapat defisit yang cukup besar tetapi perusahaan masih berjalan baik dan mempunyai prospek yang baik pula. Ini dilakukan untuk mengatasi keadaan yang disebut bangkrut secara teknis sehingga perusahaan bebas dari kemungkinan bangkrut atau pailit secara hukum yang mengarah ke likuidasi.

Penyusutan kewajiban dan ekuitas dalam neraca dilandasi oleh dua konsep urutan penting yaitu urutan penyerapan rugi dan urutan perlindungan. Urutan penyerapan rugi menggambarkan komponen apa yang lebih dahulu menyerap rugi sampai pihak mana (ekuitas dan kewajiban) yang akan terpengaruh. Urutan perlindungan berkaitan dengan siapa yang akhirnya yang harus menanggung rugi seandainya perusahaan dilikuidasi. Dengan demikian, urutan perlindungan menunjukkan siapa yang didahulukan untuk menerima distribusi aset bila perusahaan dilikuidasi.

Perubahan ekuitas harus dipisahkan dengan tegas menjadi ekuitas yang berasal dari transaksi modal dan transaksi operasi. Laba ditahan hanya akan berisi laba komprehensif yang dipindah dari statemen laba rugi dan berbagai komponen transaksi modal seperti deviden dan saham treasuri.         


Makalah Teknologi informasi

Sabtu, 05 Januari 2019


Bab I
I.I Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini manusia dituntut untuk melakukan segala sesuatu / pekerjaan dengan efektif dan efisien. oleh karena itu manusia dalam melakukan suatu pekerjaan tidak dapat melakukannya sendiri. Manusia memerlukan teknolog maupun teknologi informasi agar dapat mempermudah melakukan pekerjaannya. Teknologi maupun teknologi informasi di jaman sekarang ini sudah merupakan suatu kebutuhan bagi manusia. Banyak teknoknologi maupun teknologi informasi dalam wujud seperti media social, siaran televise, situs berkonten dewasa, dan yang baru-baru ini teknologi banyak digunakan dalam pengembangan bisnis.
I.2 Masalah
Bab II
2.1 Teknologi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).
  Teknologi informasi adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa program , dan data konstruksi. Singkatnya, apa yang membuat data, informasi atau pengetahuan yang dirasakan dalam format visual apapun, melalui setiap mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari teknologi informasi. Teknologi informasi menyediakan bisnis dengan empat  layanan inti untuk membantu menjalankan strategi bisnis: proses bisnis otomatisasi, memberikan informasi, menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat produktivitas.
  Teknologi informasi melakukan berbagai fungsi dari menginstal aplikasi untuk merancang jaringan computer dan database informasi. Beberapa tugas yang dilakukan mungkin termasuk manajemen data, jaringan, rekayasa perangkat keras komputer, database dan desain perangkat lunak, serta manajemen dan administrasi sistem secara keseluruhan. Teknologi informasi mulai menyebar lebih jauh dari konvensional komputer pribadi dan teknologi jaringan, dan lebih ke dalam integrasi teknologi lain seperti penggunaan ponsel, televisi, mobil, dan banyak lagi, yang meningkatkan permintaan untuk pekerjaan .
2.2 Media sosial
Media sosial adalah media online, para penggunanya mencari google dan blog serta media sosial lainnya seperti friendster, facebook, twitter dan lain-lain. Jejaring social ini semakin popular bukan hanya digunakan oleh para remaja saja bahkan digunakan oleh para arang dewasa. Media sosial merupakan sarana untuk menjalin interaksi dengan teman-teman mpenggunanya maupun dengan orang lain.
Ciri-ciri media social :
1.            Pesan yang disampaikan media nusantara hanya untuk satu orang saja namun bisa ke   banyak orang.
2.            Pesan yang disampaikan bebas.
3.            Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat disbanding media lainnya.
4.            Penerima pesan yang menentukan interaksi terbaik.
2.3 Siaran televisi
Perlunya kewaspadaan terhadap tayangan televisi yaitu dengan:
1.            Mewaspadai muatan pornografi, kekerasan, dan tayangan yang mengandung mistis dan     kekerasan.
2.            Memperhatikan batasan umur peninton pada film yang sedang ditayangkan.
3.            Mengaktifkan penggunaan fasilitas Parental Lock pada TV kabel dan Satelit.
4.            Menghindari penempatan TV pribadi di dalam kamar.

2.4 Situs Berkonten Dewasa
2.5 Pengembangan Bisnis Berbasis IT
E-commerce adalah suatu jenis dari mekahisme bisnis secara elektronik yang memfokuskan pada transaksi bisnis individual dengan menggunakan internet sebagai media pertukaran batang atau jasa baik antara dua buah institusi dan konsumen.
Dampak negative dari teknologi informasi
Selain memberikan keuntungan, ternyata peralatan teknologi informasi dan komunikasi juga memberikan dampak negatif bagi penggunanya. Berbagai dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi antara lain: pelanggaran hak cipta, berbagai jenis kejahatan yang menggunakan fasilitas internet, penyebaran virus komputer, berbagai jenis tindak kriminal (pornografi, perjudian, penipuan, dan tayangan kekerasan).
b.  Penjelasan Dampak Negatif dari Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
1.    Pelanggaran Hak Cipta
Hak Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan suatu peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. HaKI mencakup dua katagori yaitu Hak Cipta dan Hak Kekayaan Indutri. Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan menurut peraturan undang-undang yang berlaku. Sedangkan Hak Kekayaan Industri meliputi paten, merek, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu, rahasia dagang dan varietas tanaman.
2.  Kejahatan di Internet
Ciri-ciri kejahatan di internet:
·               Kejahatan tidak mengenal batas negara dan teritorial, kapan pun dan di manapun bisa    muncul.
·               Perbuatan yang dilakukan tersebut bersifat ilegal atau tidak etis.
·               Menggunakan peralatan yang berhubungan dengan komputer dan internet.
·               Kerugian yang diakibatkan jauh lebih besar daripada kejahatan biasa.
·               Pelaku kejahatan adalah orang yang mengerti dan memahami dengan baik tentang internet, komputer dan berbagai aplikasinya.
3.  Penyebaran Virus Komputer
Virus komputer adalah sebuah program yang berukuran relatif kecil dan bersifat sebagai parasit yang mampu hidup dan menggandakan dirinya menyerupai file maupun folder dan sangat mengganggu pengguna komputer yang terinfeksi.  Virus komputer meyebar melalui berbagai media termasuk media internet dan penyimpanan seperti CD-ROM, Disket, Flash Disk, Hard Disk, dan Memory Card. Hal ini dapat merugikan penggunanya.
4.   Pornografi, perjudian, penipuan, tayangan kekerasan
Berbagai peralatan teknologi informasi komunikasi seperti TV, internet, banyak menayangkan dan menampilakan tindakan-tindakan pornografi, perjudian, penipuan, dan tayangan kekerasan yang dengan cepat ditiru orang yang menyaksikannya.
c.   Pencegahan Dampak Negatif Teknologi Informasi Komputer
1.    Mencegah penyebaran virus komputer
·               Menginstal anti virus.
·                Selalu meng-Update database Program anti virus secara teratur.
·               Berhati-hati dalam menjalankan file baru seperti file yang baru diambil dari internet.
·               Selalu membuat backup terhadap file-file yang penting agar saat komputer terserang virus, maka kita masih punya data yang aslinya ·     
·      Perlunya kewaspadaan terhadap penggunaan komputer dan internet, meliputi:
·               Mewaspadai muatan pornografi digital baik online maupun offline.
·               Mewaspadai kekerasan pada permainan / games komputer.
·               Cek history browser untuk melihat situs apa saja yang sudah dilihat oleh anak.
·               Menggunakan program pemblokir situs dan konten dewasa seperti Program filtering dan parental control.
·               Hindari penempatan komputer didalam kamar, letakkan komputer pada daerah yang mudah diawasi.
·               Hindari fasilitas internet jika komputer harus terpaksa diletakkan di kamar anak.