2011 | Gudang artikel

Manajemen (Staffing)

Rabu, 30 November 2011


a.      Konsep Staffing
Menurut R. Duane dan J. Clifton (1989;p. 239) staffing merupakan proses formal dari memastikan bahwa organisasi mempunyai sumber daya berijazah atau memenuhi syarat untuk mendekati tujuan, dan mewakili sumber hidup dari setiap perusahaan.
Menurut Jhon (1984) staffing dapat diartikan sebagai suatu proses untuk mengisi pekerjaan dengan orang yang tepat. Hal inimerupakan bagian daritugas manajer organisasi. Dan ini merupakan seni dari penempatan orang-orang yang berijazah atau memenuhi syarat dan antusias ke dalam posisi jabatanpekerjaan yang ditawarkan.
Menurut T. Hani Handoko (2003 ; 233) penusunan personalia (staffing) adalah fungsimanajemen yang berkenaan dengan penarikan, penempatan, pemberian latihan, dan pengembangan anggota-anggota organisasi.
b.      Proses Penyusunan Personalia (Staffing)
Proses penyusunan personalia (staffing process) dapat dipandang sebagai serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terus menerus untuk menjaga pemenuhan kebutuhan personalian oraganisasi dengan orang-orang yang tepat dalam posisi-posisi tepat dan pada waktu yang tepat. Adapun langkah-langkah dalam proses penyusunan pesonalia atau staffing process sebagai berikut :
1.      Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan sumber daya manusia adalah mencakup semua kegiatan yang dibutuhkan untuk menyediakan tipe dan jumlah karyawan secara tepat dalam pencapaian tujuan organisasi. Ada tiga bagian perencanaan personalia yang dibutuhkan :
1). Penentuan Kebutuhan Jabatan
Penyusunan personalia organisasi dimulai dengan :
·         Penentuan tujuan dan rencana organisasi
·         Penentuan spesifikasi jabatan ( job specification ) jenis-jenis jabatan dan keterampilan yang dibutuhkan.
·         Meramalkan jumlah karyawan yang dibutuhkan dimasa mendatang
·         Persediaan karyawan untuk melaksanakan berbagai kegiatan
Penentuan spesifikasi jabatan yaitu hasil dari proses analisa jabatan (job analisys) yang terdiri dari penentuan keahlian dan keterampilan yang dipunyai, tanggung jawab, pengetahuan mengenai pekerjaannya, wewenang yang dimiliki serta hubungan yang ada dalam setiap jabatan dalam suatu organisasi. Proses analisa jabatan juga menghasilkan deskripsi jabatan.
2). Pengembangan Sumber-sumber Penawaran Personalia
Ada dua sumber perolehan tenaga kerja yaitu sumber intern dan sumber ekstern, tapi manajer lebih menyukai perolehan dari sumber intern, karena dapat memotivasi karyawan yang sudah ada, tetapi juga manajer perlu mencari orang yang tepat dalam menduduki suatu posisi agar pekerjaan dapat berjalan secara efektif dan efisien dari luar organisasi.
Ada tiga sumber penawaran intern yaitu :
·         Penataran ( upgrading ) yaitu dengan mendidik dan memberi pelatihan
·         Pemindahan ( transferring ) yaitu posisi yang kurang disenangi ke posisi lain yang lebih memuaskan kebutuhan.
·         Pengangkatan ( promoting ) yaitu pengangkatan ke jabatan yang lebih tinggi lagi.



Sumber ekstern penawaran tenaga kerja dapat diperoleh antara lain dari lamaran pribadi yang masuk, organisasi karyawan, kantor penempatan tenaga kerja, sekolah-sekolah, para pesaing, immigrasi dan migarasi.
2.      Penarikan
Penarikan ( recruitment ) berkenaan dengan pencarian dan penarikan tenaga kerja potensial dalam jumlah yang tepat dan dengan kemampuan untuk mengisi suatu jabatan tertentu yang akan diseleksi untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Penarikan menyangkut usaha untuk memperoleh karyawan dalam jumlah yang tepat dengan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan-jabatan yang tersedia.
Metode yang digunakan untuk penarikan tenaga kerja bisa dilakukan dengan melalui iklan, leasing (penggunaan tenaga honorer), rekomendasi dari karyawan yang sedang bekerja, lamaran pribadi, lembaga-lembaga pendidikan, kantor penempatan tenaga kerja, serikat buruh dan penggunaan komputer.
3.      Seleksi
Seleksi yaitu pemilihan tenaga kerja potensial untuk menduduki suatu jabatan tertentu dari lamaran yang masuk. Adapun langkah-langkah dalam prosedur seleksi yang dapat digunakan yaitu :
·         Wawancara pendahuluan
·         Pengumpulan data-data pribadi  ( biografis )
·         Pengujian ( testing )
·         Wawancara yang lebih mendalam
·         Pemeriksanaan referensi-referensi prestasi
·         Pemeriksaan kesehatan
·         Keputusan pribadi
·         Orientasi jabatan
Ada beberapa faktor yang cenderung mempengaruhi prestasi karyawan. Beberapa faktor lain mungkin juga berpengaruh dalam kondisi-kondisi tertentu, tetapi tidak mungkin untuk menyatakan secara tepat semua faktor yang dicari dalam diri karyawan potensial. Bebarapa factor tersebut adalah :
·         Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan dan pengalaman kerja, untuk menunjuk apa yang telah dilakukan seseorang di waktu lalu
·         Bakat dan minat ( aptitude dan interest ), untuk memperkirakan minat dan kapasitas atau kemampuan seseorang
·         Sikap dan kebutuhan ( attitudes dan needs ), untuk meramalkan tanggug jawab dan wewenang seseorang
·         Kemampuan-kemampuan analistis dan manipulative, untuk mempelajari kemampuan pemikiran dan penganalisaan
·         Ketrampilan dan kemampuan teknik, untuk menilai kemampuan dalam pelaksanaan aspek-aspek teknik pekerjaan
·         Kesehatan, tenaga dan stamina, untuk melihat kemampuan phisik seseorang dalam pelaksanaan pekerjaan
4.      Pengenalan dan Orientasi
Setelah diseleksi, karyawan ditempatkan pada suatu pekerjaan dan diperkenalkan dengan organisasi melalui berbagai bentuk orientasi. Tahap orientasi merupakan kegiatan pengenalan dan penyesuaian karyawan baru dengan organisasi.
5.      Latihan dan Pengembangan
Tujuan latihan dan pengembangan karyawan adalah untuk memperbaiki efektivitas kerja karyawan dan mencapai hasil-hasil kerja yang telah ditetapkan. Peningkatkan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan latihan (training) dan atau pengembangan. Latihan dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan keterampilan-keterampilan dan teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan tertentu, terperinci dan rutin. Sedang pengembangan lebih luas ruang lingkupnya dalam meningkatkan kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian serta penyesuaian diri dengan kemajuan teknologi.
Pada umumnya karyawan dikembangkan dengan metode yaitu :
A.    Metode-metode ‘on the job”yang biasa digunakan yaitu :
·         Coaching dimana atasan memberikan bimbingan dan pengarahan langsung kepada bawahan dalam pelaksanaan pekerjaan rutin mereka.
·         Planned progression atau pemindahan karyawan dalam saluran-saluran yang ditentukan melalui tingkatan-tingkatan organisasi yang berbeda
·         Rotasi jabatan pemindahan karyawan melalui jabatan-jabatan yang bermacam-macam dan berbeda-beda
·         Penugasan sementara, di mana bawahan ditempatkan pada posisi manajeman tertentu utuk jangka waktu yang ditetapkan
·         System-sistem  penilaian presntasi formal
B.     Pengembangan “off the job”dilakukan dengan :
·         Program-program pengembangan eksekutif, di universitas-universitas atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya, di mana para manajer berpartisipasi dalam program-program yang dibuka untuk umum melalui penggunaan analisa kasus, simulasi dan metode-metode pengajaran lainnya
·         Latihan laboratorium, di mana orang belajar menjadi sensitive (peka) terhadap orang lain, lingkungan dan sebagainya
·         Pengembangan organisasi, yang menekankan perubahan, pertumbuhan, dan pengembangan keeluruhan organisasi
6.      Penilaian Pelaksanaan Kerja
Di dalam penilaian pelaksanaan kerja dilakukan dengan membandingkan antara pelaksanaan kerja perseorangan dan standar-standar atau tujuan-tujuan yang dikembangkan bagi posisi tersebut.
7.      Pemberian Jasa dan Penghargaan
Pemberian jasa dan penghargaan yang disediakan bagi karyawan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan sebagai motivasi bagi pelaksanaan di waktu yang akan datang.
Kompensasi adalah pemberian kepada karyawan dengan pembayaran finansial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivator untuk pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan datang. Dalam pemberian kompensasi ini harus memperhatikan prinsip keadilan, yaitu pada bagaimana mereka melihat nilai relatif dibandingkan yang lain yang berdasarkan pada tanggung jawab yang diemban, kemampuan yang dimiliki, produktivitas dan kegiatan-kegiatan manajerial.
Penentuan Kompensasi
Kebijakan-kebijakan dan praktek-praktek manajeman ditentukan oleh interaksi dari tiga factor yaitu :
·         Kesediaan membayar sesuai dengan pengorbanan yang diberikan kepada organisasi atau perusahaan
·         Kemampuan membayar yang tergantung pada pendapatan yang diterima oleh perusahaan yang tidak lepas dari produktivitas karyawan
·         Persyaratan-persyaratan pembayaran yang tergantung pada kondisi perusahaan, peraturan pemerintah, serikat kerja, kondisi permintaan dan penawaran tenaga kerja dari para pesaing
Bentuk-bentuk Pembayaran
Banyak karyawan dibayar (dalam Kas) pada setiap akhir hari kerja berdasarkan jumlah jam kerja. Namun dipihak lain banyak juga yang dibayar berdasarkan jam kerja yang diterima pada akhir minggu. Bentuk pembayaran ini disebut dengan upah harian. Disamping itu ada bentuk upah insentif            (seperti bonus dan komisi) banyak dipakai pada karyawan bagian produksi dan penjualan. Banyak juga perusahaan mempunyai rencana pembagian laba (profit sharing plan), dimana karyawan menerima sejumlah prosentase tertentu dari laba perusahaan sebagai pendapatan ekstra.
8.      Perencanaan dan Pengembangan Karir
Dalam perencanaan dan pengembangan kakir mencakup transfer (promosi, demosi dan lateral), penugasan kembali, pemecatan, pemberhentian dan pension.

Manajemen Keuangan

Selasa, 04 Oktober 2011

 MANAJEMEN KEUANGAN


SUBPOKOK BAHASAN:

1.      Pengertian manajemen keuangan

2.      Fungsi, pendekatan, dan tujuan Manajemen Keuangan


A. MANAJEMEN KEUANGAN

Manajemen Keuangan adalah perencanaan dan pengawasan investasi, pembelanjaan, dan aset suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Investasi adalah pengambilan keputusan tentang alokasi dana yang dimiliki oleh organisasi, pembelanjaan (financing) adalah pengambilan keputusan tentang sumber dana yang akan digunakan, dan manajemen aset adalah masalah efisiensi penggunaan aktiva yang dimiliki.

Berdasarkan pengertian di atas, maka Manajemen Keuangan (bisa juga dibaca Manajer Keuangan) mempunyai 3 fungsi (tugas utama yang dapat dibedakan dengan tugas lainnya): Pengambilan keputusan di bidang investasi, pengambilan keputusan di bidang pembelanjaan, dan pengambilan keputusan untuk pengelolaan aset. Sehingga posisi Manajer Keuangan dalam perusahaan dapat di gambarkan sebagai berikut:


(1)          Manajer Keuangan mencari dana ke Sumber Dana yang ada
(2)          Setelah memperoleh dana, kemudian dana di investasikan ke real asset yang digunakan untuk operasi perusahaan
(3)          Kegiatan operasi perusahaan akan menghasilkan aliran kas masuk yang lebih dari cukup, sehingga tercipta laba.
(4)          Laba perusahaan tersebut dapat digunakan untuk: a. mengembalikan utang dan pembagian laba, dan b. ditanamkan kembali ke perusahaan untuk tujuan perluasan/pengembangan perusahaan.

Informasi yang dibutuhkan bagi Manajemen Keuangan untuk pengambilan keputusan dalam menjalankan 3 fungsinya, sebagian terbesar diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan disusun dan dibuat berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, yaitu berdasarkan accrual basis (tidak tunai). Sedang analisis yang harus dilakukan dalam manajemen keuangan menggunakan cash basis (tunai). Misalnya dalam Laporan Laba Rugi, penyusutan aktiva tetap diakui sebagai biaya yang mengurangi pendapatan, meskipun perusahaan secara nyata tidak mengeluarkan uang untuk membayar biaya tersebut (accrual basis). Demikian juga angka-angka yang tercantum di dalam Neraca adalah mencerminkan nilai buku (accrual basis), bukan nilai pasar (cash basis). Oleh karena itu, manajer keuangan dalam membaca laporan keuangan untuk keperluan pengambilan keputusan di bidang keuangan harus dibaca ‘secara’ cash basis.

Pada umumnya orang menyangka bahwa semua perusahaan mempunyai tujuan memperoleh laba setinggi-tingginya. Tidak sepenuhnya salah, tetapi ada tujuan yang lebih esensial, yang disebut dengan tujuan normatif (seharusnya). Tujuan normatif manajemen keuangan adalah: memaksimumkan nilai perusahaan, dan nilai perusahaan pada umumnya tercermin dari harga saham yang dikeluarkan oleh perusahaan. Mengapa demikian? Sebab pemilik perusahaan (pemegang saham ) belum tentu bertambah kaya meskipun perusahaan memperoleh laba tinggi. Tetapi pemilik perusahaan pasti kaya kalau harga saham yang dipegangnya harganya semakin tinggi.

B. ANALISIS DALAM MANAJEMEN KEUANGAN

Seluruh analisis dalam manajemen keuangan mendasarkan diri pada analisis manfaat dan biaya (Benefit and Cost Analysis), atau lebih tepat disebut analisis manfaat dan pengorbanan. Artinya semua pengambilan keputusan di bidang keuangan akan membandingkan besarnya manfaat yang dapat diperoleh karena sejumlah pengorbanan tertentu. Dalam penerapannya, analisis ini dapat dilakukan sebagai berikut:
a.         Dilihat dari dua sisi, yaitu sisi manfaat dan pengorbanannya. Membandingkan besarnya manfaat yang dapat diperoleh dengan pengorbanan yang harus dilakukan. Prinsipnya apabila manfaat lebih besar dari pengorbanannya, maka keputusan keuangan tersebut layak untuk dilaksanakan.
b.         Dilihat dari satu sisi yaitu sisi manfaatnya saja. Membandingkan tambahan manfaat yang dapat diperoleh. Prinsipnya apabila diperoleh tambahan manfaat yang cukup signifikan tanpa mengakibatkan perubahan tingkat pengorbanan, maka keputusan keuangan tersebut layak untuk dilaksanakan
b.         Dilihat dari satu sisi, yaitu sisi pengorbanannya saja. Membandingkan pengurangan pengorbanan (penghematan) yang dapat diperoleh. Prinsipnya apabila diperoleh penghematan biaya yang cukup signifikan tanpa mengakibatkan perubahan tingkat manfaat, maka keputusan keuangan tersebut layak untuk dilaksanakan

C. PENTINGNYA TEORI NILAI WAKTU DARI UANG

Keputusan keuangan selain melibatkan jumlah uang yang besar, pada umumnya akan mencakup kurun waktu yang cukup panjang (lebih dari 1 tahun). Terutama untuk keputusan pembelanjaan dan keputusan investasi. Apabila modal perusahaan diperoleh dari pinjaman jangka panjang, maka modal tersebut akan tertanam (dalam bentuk utang jangka panjang) untuk jangka waktu yang cukup lama (misal 5 tahun s/d 10 tahun). Demikian juga, jika perusahaan menginvestasikan dananya untuk membeli mesin atau kendaraan, maka umur penggunaan (umur ekonomis) dari aktiva tersebut pasti lebih dari 1 tahun. Padahal nilai uang Rp1,00 saat ini, akan berubah nilainya pada waktu 10 tahun yang akan datang. Contoh sederhana, misalnya pada tahun 1990, harga sebungkus rokok Gudang Garam Internasional adalah Rp1.500,00. Pada tahun 2000 harga sebungkusnya menjadi Rp3.000,00. Sehingga pada tahun 1990 uang Rp3.000,00 bernilai 2 bungkus rokok GG internasional, dan pada tahun 2000 nilainya turun tinggal sama dengan 1 bungkus rokok.
Nilai uang dapat juga diamati dari nilai tukarnya dengan mata uang asing. Perhatikan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika. Perubahan nilai Rupiah tidak lagi dalam hitungan tahun, tetapi dalam hitungan jam, bahkan menit.

Pemahaman tentang teori nilai waktu dari uang merupakan modal dasar untuk dapat memahami perhitungan dan analisis dalam manajemen keuangan, oleh karena itu, sebelum melangkah untuk mempelajari materi manajemen keuangan, teori nilai waktu dari uang harus dipahami lebih dahulu.

Lima Manfaat Utama Meditasi

Kamis, 01 September 2011
DIjaman yang  serba cepat ini, kita berurusan dengan banyak hal setiap hari dan termasuk dalam daftar ini adalah stres. Ini adalah kenyataan bahwa kita berurusan dengan stres dengan cara yang berbeda tetapi satu cara yang sangat efektif dan murah untuk menghilankannya  yaitu dengan meditasi. Meditasi membawa begitu banyak manfaat kepada seseorang dan pikiran, tubuh dan jiwa bisa mengumpulkan dari itu. Apakah Anda sudah mulai berlatih meditasi atau hanya berencana untuk memulai, itu benar-benar akan berguna jika Anda bisa mengetahui hal-hal baik yang menawarkan karena benar-benar akan menginspirasi Anda untuk melakukannya. Orang berlatih meditasi karena beberapa alasan. Kebanyakan dari mereka bermeditasi untuk kesusahan, orang lain melakukannya untuk kesehatan dan beberapa melakukannya untuk menenangkan diri atau mengosongkan pikiran mereka. Apapun tujuan untuk melakukannya, selalu ingat bahwa meditasi tidak perlu sempurna atau mahal, itu adalah Anda yang akan memutuskan apakah Anda benar-benar ingin mengumpulkan manfaatnya. 

Ini memiliki begitu banyak keuntungan yang menulis semua dari mereka akan mengakibatkan seperti sebuah artikel lama tapi untuk memberikan ide singkat tentang apa ini, di bawah adalah lima manfaat dari meditasi. 

• Meditasi membantu Anda meningkatkan fokus dan konsentrasi Anda. Karena meditasi memungkinkan Anda untuk masuk ke keadaan stabilitas, Anda dapat meningkatkan keterampilan konsentrasi Anda. Mampu dengan mudah fokus dan berkonsentrasi pada sesuatu adalah keuntungan besar apakah di tempat kerja, di rumah atau bahkan ketika dalam situasi stres. Dengan jenis keterampilan, Anda menjadi lebih produktif dan kemungkinan besar sukses. 

• Meditasi memberikan pencerahan dan membuat Anda lebih sadar pikiran Anda. Ketika Anda bermeditasi, Anda harus menempatkan pikiran Anda pada keheningan dan ketika hal ini terjadi, hal-hal yang terbaring jauh ke dalam pikiran Anda adalah apa yang permukaan memberikan Anda kesempatan untuk berpikir hal-hal yang jelas. Menjadi tercerahkan mungkin tujuan utama ketika kita bermeditasi. Ini memungkinkan kami mengungkap hal-hal rohani. Terlepas dari agama Anda, meditasi merupakan bantuan besar untuk membiarkan Anda akan berhubungan dengan Allah Anda. 

• Meditasi Sangat Baik Untuk Mengurangi Stress
 Mungkin sebagian besar orang yang bermeditasi yang benar-benar melakukannya mengurangi stres dan Anda tidak bisa menyalahkan mereka karena memang efektif. Alasan di balik ini adalah karena ketika Anda bermeditasi, Anda benar-benar melepaskan pikiran-pikiran yang merusakkan Anda dan menyebabkan Anda khawatir. Hal ini agak proses pembersihan pikiran dan hanya membiarkan bahwa energi positif mengalahkan Anda. Kita perlu ingat bahwa tingkat stres yang rendah mempromosikan kesehatan yang baik.  

 • Meditasi mengembangkan kesabaran Anda. Meditasi harian membantu Anda menjadi tenang dan memiliki disposisi positif dan ini menjadi sangat berguna terutama selama kejadian di mana Anda berada dalam situasi yang sulit. sabar juga cara lain untuk bebas dari stres karena Anda tidak mudah merasa terganggu dan Anda memiliki resistensi yang kuat terhadap yang marah dan marah terutama pada situasi Anda tidak memiliki kendali. 

• Meditasi memungkinkan Anda masuk ke keadaan sukacita dan kebahagiaan. Kita dapat mengatakan bahwa orang yang bahagia adalah seseorang yang bebas dari negatif dan karena ketika dalam meditasi Anda membebaskan diri dari kekhawatiran dan kecemasan, akhirnya Anda merasa lebih ringan dan lebih bahagia dan lebih percaya diri diri dan berada dalam keadaan puas. 


Jadi, mulailah hidup yang lebih sehat dan lebih bahagia dan masuk ke dalam meditasi yoga. Garner ini Manfaat Meditasi dan melihat perubahan yang indah terjadi pada diri sendiri dan dalam hidup Anda sebelum mata Anda. Semoga berhasil.


Pengertian Dan Tujuan Membaca Permulaan

Selasa, 02 Agustus 2011
1. Pengertian membaca permulaan
Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran membaca dengan baik sehingga mampu menumbuhkan kebiasan membaca sebagai suatu yang menyenangkan.
Empat aspek keterampilan berbahasa dalam dua kelompok kemampuan (Muchlisoh, 1992: 119) :
1. Keterampilan yang bersifat menerima (reseptif) yang meliputi ketrampilan membaca dan menyimak.
2. Keterampilan yang bersifat mengungkap (produktif) yang meliputi ketrampilan menulis dan berbicara.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) bertujuan meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tertulis, baik dalam situasi resmi non resmi, kepada siapa, kapan, dimana, untuk tujuan apa. bertumpu pada kemampuan dasar membaca dan menulis juga perlu diarahkan pada tercapainya kemahirwacanaan.
Pada tingkatan membaca permulaan, pembaca belum memiliki keterampilan kemampuan membaca yang sesungguhnya, tetapi masih dalam tahap belajar untuk memperoleh keterampilan atau kemampuan membaca. Membaca pada tingkatan ini merupakan kegiatan belajar mengenal bahasa tulis. Melalui tulisan itulah siswa dituntut dapat menyuarakan lambang-lambang bunyi bahasa tersebut, untuk memperoleh kemampuan membaca diperlukan tiga syarat, yaitu kemampuan membunyikan (a) lambang-lambang tulis, (b) penguasaan kosakata untuk memberi arti, dan (c) memasukkan makna dalam kemahiran bahasa. Membaca permulaan merupakan suatu proses keterampilan dan kognitif. Proses keterampilan menunjuk pada pengenalan dan penguasaan lambang-lambang fonem, sedangkan proses kognitif menunjuk pada penggunaan lambang-lambang fonem yang sudah dikenal untuk memahami makna suatu kata atau kalimat (Nuryati, 2007).

2. Tujuan membaca permulaan
Pembelajaran membaca permulaan diberikan di kelas I dan II. Tujuannya adalah agar siswa memiliki kemampuan memahami dan menyuarakan tulisan dengan intonasi yang wajar, sebagai dasar untuk dapat membaca lanjut. Tujuan membaca permulaan juga dijelaskan dalam (Depdikbud, 1994:4) yaitu agar “Siswa dapat membaca kata-kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat“.
Pelaksanaan membaca permulaan di kelas I Sekolah Dasar dilakukan dalam dua tahap, yaitu membaca periode tanpa buku dan membaca dengan menggunakan buku. Pembelajaran membaca tanpa buku dilakukan dengan cara mengajar dengan menggunakan media atau alat peraga selain buku misalnya kartu gambar, kartu huruf, kartu kata dan kartu kalimat. Pembelajaran membaca dengan buku merupakan kegiatan membaca dengan menggunakan buku sebagai bahan pelajaran.

Surat Konfrimasi Positf Dan Surat Konfirmasi Negatif

Jumat, 01 Juli 2011
Ada dua bentuk konfirmasi, yakni :

1. Konfirmasi positif, yaitu konfirmasi yang meminta debitur untuk member jawaban, baik jika jumlah yang tercantum dalam konfirmasi itu disetujui atau tidak disetujui oleh debitur
2. Konfirmasi negatif, yaitu konfirmasi yang meminta debitur untuk member jawaban, hanya apabila jumah yang tercantum dalam konfrimasi tidak disetujui.

Perimntaan konfirmasi positif biasanya dibuat sebagai surat tersendiri, walaupun bisa juga dijadikan satu dengan laporan bulanan untuk pelanggan, sedangkan konfirmasi negatif bila responden tidak menjawab maka saldo dianggap benar, padahal ada kemungkinan debitur tidak acuh terhadap permintaan konfirmasi atau tidak menanggapi permintaaan untuk memberitahukan adanya perbedaan.Bentuk positif bisa juga dalam bentuk “Formulir kosong”, karena dalam surat permintaan konfirmasi tidak dicantumkan daldo piutang kepada pelanggan yang dikirimi konfirmasi. Dalam konfirmasi semacam itu, debitur diminta untuk mengisi atau menuliskan besarnya saldo dalam formulir jawaban konfirmasi. Pemakaian bentuk ini member kepastian yang tinggi tentang informasi yang dikonfirmasi . Akan tetapi adanya permintaan extra kepada responden bisa menyebabkan berkurangnya minat responden untuk member jawaban.


Bentuk konfirmasi mana yang akan digunakan tergantung pada pertimbangan auditor. Dalam mengambil keputusan,, auditor harus mempertimbankan tingkat resiko deteksi yang diterapkan serta komposisi saldo-saldo debitur. Bentuk positif digunakan apabila risiko deteksi rendah atau saldo-saldo individual pelanggan berjumlah relative besar. SA 330.20 menyebutkan bahwa bentuk negative sebaiknya digunakan ahnya apabila ketiga kondisi berikut terpenuhi :
1. Tingkat resiko deteksi bisa diterima untuk asersi-asersi bersangkutan adalah moderat atau tinggi.
2. Sebagian besar saldo debitur berjumlah kecil.
3. Auditor tidak yakin bahwa penerima permintaan konfirmasi (Responden) akan mempertimbankan permintaan.

Seringkali auditor menggunakan kedua bentuk konfirmasi di atas dalam satu penugasan. Sebagai contoh, dalam suatu audit atas perusahaan daerah air minum, auditor memutuskan untuk mengirim konfirmasi negative kepada pelanggan rumah tangga dan konfirmasi positif untuk pelanggan-pelanggan komersial. Jika digunakan bentuk positif, auditor kadang-kadang harus menirim konfrimasi kedua atau permintaan tambahan kepada para debtor yang tidak member jawaban atas konfirmasi pertama.


Sumber : Buku 2 Auditing (Pengauditan) Al. Haryono Yusuf , STIE YKPN

Rekrutmen: membuat pool calon karyawan

Minggu, 19 Juni 2011
Rekrutmen adalah upaya pencarian sejumlah pelamar yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada.  Tujuan pokonya, tidak hanya menarik minat seseorang  untuk bekerja pada perusahaan, namun juga memperbesar kemungkinan untuk mempertahankan mereka setelah bekerja.
           
Agar rekrutmen efektif, tidak saja harus  mempertimbangkan kebutuhan organisasi tetapi harus juga memperhatikan kepentingan masyarakat dan individu.  Kebutuhan pencari kerja dapat dilihat secara eksplisit melalui  peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah, departemen tenaga kerja.  Kepentingan individu meliputi dua aspek: calon yang menarik dan  karyawan baik yang dipertahankan. Seperti aktivitas manajemen sumberdaya  manusia yang lain , aktivitas rekrutmen perlu pula dievaluasi dengan cara membandingkan manfaat  (hasil) dengan biaya yang harus dikeluarkan. Sebagai contoh, manfaat berkurangnya  perputaran tenaga kerja atau peningkatan kinerja dapat dibandingkan dengan biaya pelaksanaan program merekrut pelamar.  Hasil evaluasi  ini digunakan sebagai dasar melakukan tindakan perbaikan terhadap metode dan sumber yang telah dipilih, terutama dalam kaitannya dengan pelaksanaan program.

Jadi rekrutmen adalah serangkaian kegiatan yang digunakan untuk mendapatkan pool pelamar kerja yang memenuhi syarat.

Kegiatan pokok yang merupakan bagian dari rekrutmen adalah:
1.       Menentukan kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan dalam hal jenis pekerjaan dan levelnya dalam perusahaan.
2.       Berupaya mendapatkan informasi mengenai perkembangan  kondisi pasar tenaga kerja.
3.       Menyusun bahan-bahan rekruitmen yang efektif.
4.       Menyusun program rekrutmen yang sistematis dan terpadu yang berhubungan dengan kegiatan SDM  lain dengan kerjasama antara manajer lini dan karyawan.
5.       Mendapat pool calon karyawan yang berbobot  atau memenuhi syarat
6.       Mencatat jumlah dan kualitas pelamar dari berbagai sumber dan masing-masing metode rekruitmen
7.       Melakukan tindak lanjut terhadap para calon karyawan baik yang diterima maupun yang ditolak, guna mengevaluasi efektif tidaknya rekruitmen yang dilakukan.

Tujuan dan arti penting rekrutmen.
1.       Agar konsisten dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan.
2.       Untuk menentukan kebutuhan rekruitmen perusahaan, sekarang dan yang akan datang berkaitan dengan perubahan perusahaan, perencanaan SDM,  desain pekerjaan dan analisa jabatan.
3.       Untuk meningkatkan  pool pelamar yang memenuhi syarat seefektif mungkin.
4.       Untuk mendukung inisiatif perusahaan dalam mengelola tenaga kerja yang beragam.
5.       Untuk membantu meningkatkan keberhasilan proses seleksi dengan mengurangi calon karyawan yang sudah jelas tidak memenuhi syarat atau yang terlalu tinggi kualifikasinya.
6.       Untuk membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama bekerja.
7.       Untuk mengkoordinasikan upaya rekruitmen dengan program seleksi dan pelatihan.
8.       Untuk dasar evaluasi efektivitas berbagai teknik dan lokasi rekrutment ketika merekrut  berbagai tipe pelamar pekerjaan

Dampak Pencemaran Limbah Padat

Selasa, 14 Juni 2011
Limbah pasti akan berdampak negatif pada lingkungan hidup jika tidak ada
pengolahan yang baik dan benar, dengan adanya limbah padat didalam linkungan
hidup maka dapat menimbulkan pencemaran seperti :

1) Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S), amoniak (NH3), methan 3
(CH4), C02 dan sebagainya. Gas ini akan timbul jika limbah padat ditimbun
dan membusuk dikarena adanya mikroorganisme. Adanya musim hujan dan
kemarau, terjadi proses pemecahan bahan organik oleh bakteri penghancur
dalam suasana aerob/anaerob.
2) Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara, dalam sampah yang ditumpuk,
akan terjadi reaksi kimia seperti gas H2S, NH3 dan methane yang jika
melebihi NAB (Nilai Ambang Batas) akan merugikan manusia. Gas H2S 50
ppm dapat mengakibatkan mabuk dan pusing.
3) Penurunan kualitas air, karena limbah padat biasanya langsung dibuang
dalam perairan atau bersama-sama air limbah. Maka akan dapat
menyebabkan air menjadi keruh dan rasa dari air pun berubah.
4) Kerusakan permukaan tanah.
Dari sebagian dampak-dampak limbah padat diatas, ada beberapa dampak
limbah yang lainnya yang ditinjau dari aspek yang berbeda secara umum. Dampak
limbah secara umum di tinjau dari dampak terhadap kesehatan dan terhadap
lingkungan adalah sebgai berikut :


1. Dampak Terhadap Kesehatan
Dampaknya yaitu dapat menyebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi
bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
a) Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal
dari sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat.
b) Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap.

2. Dampak Terhadap Lingkungan
Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya
sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati
sehingga mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga
mengkonsumsi atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga
menusia akan terkena dampak limbah baik secara langsung maupun tidak
langsung. Selain mencemari, air lingkungan juga menimbulkan banjir karena
banyak orang-orang yang membuang limbah rumah tanggake sungai,
sehingga pintu air mampet dan pada waktu musim hujan air tidak dapat
mengalir dan air naik menggenangi rumah-rumah penduduk, sehingga dapat
meresahkan para penduduk.

Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/2097337-dampak-pencemaran-limbah-padat/#ixzz1PGXO8348