Otitis media merupakan inflamasi pada
telinga bagian tengah dan terbagi menjadi Otitis Media Akut, Otitis Media
Efusi, dan Otitis Media Kronik. Infeksi ini banyak menjadi problem pada bayi
dan anak-anak. Otitis media mempunyai puncak insiden pada anak usia 6 bulan-3
tahun dan diduga penyebabnya adalah obstruksi tuba Eustachius dan sebab
sekunder yaitu menurunnya imunokompetensi pada anak. Disfungsi tuba
Eustachius berkaitan dengan adanya infeksi saluran napas atas dan alergi.
Beberapa anak yang memiliki kecenderungan otitis akan mengalami 3-4 kali
episode otitis pertahun atau otitis media yang terus menerus selama > 3
bulan (Otitis media kronik)1.
ETIOLOGI
& PATOGENESIS
Otitis media
akut ditandai dengan adanya peradangan lokal, otalgia, otorrhea,
iritabilitas, kurang istirahat, nafsu makan turun serta demam. Otitis media
akut dapat menyebabkan nyeri, hilangnya pendengaran, demam, leukositosis.
Manifestasi otitis media pada anak-anak kurang dari 3 tahun seringkali bersifat
non-spesifik seperti iritabilitas, demam, terbangun pada malam hari, nafsu
makan turun, pilek dan tanda rhinitis, konjungtivitis4. Otitis media efusi ditandai dengan adanya cairan di rongga telinga
bagian tengah tanpa disertai tanda peradangan akut. Manifestasi klinis otitis media kronik adalah dijumpainya
cairan (Otorrhea) yang purulen sehingga diperlukan drainase. Otorrhea semakin
meningkat pada saat infeksi saluran pernapasan atau setelah terekspose air.
Nyeri jarang dijumpai pada otitis kronik, kecuali pada eksaserbasi akut.
Hilangnya pendengaran disebabkan oleh karena destruksi membrana timpani dan
tulang rawan.
Otitis
media didiagnosis dengan melihat membran timpani menggunakan otoscope. Tes
diagnostik lain adalah dengan mengukur kelenturan membran timpani dengan
Tympanometer. Dari tes ini akan tergambarkan ada tidaknya akumulasi cairan di
telinga bagian tengah. Pemeriksaan lain menggunakan X-ray dan CT-scan ditujukan
untuk mengkonfirmasi adanya mastoiditis dan nekrosis tulang pada otitis maligna
ataupun kronik.
Pada kebanyakan kasus,
otitis media disebabkan oleh virus, namun sulit dibedakan etiologi antara
virus atau bakteri berdasarkan presentasi klinik maupun pemeriksaan
menggunakan otoskop saja. Otitis media akut biasanya diperparah oleh infeksi
pernapasan atas yang disebabkan oleh virus yang menyebabkan oedema pada tuba
eustachius. Hal ini berakibat pada akumulasi cairan dan mukus yang
kemudian terinfeksi oleh bakteri. Patogen yang paling umum menginfeksi pada anak
adalah Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Moraxella
catarrhalis.
Otitis media kronik
terbentuk sebagai konsekuensi dari otitis media akut yang berulang, meskipun
hal ini dapat pula terjadi paska trauma atau penyakit lain. Perforasi membrana
timpani, diikuti dengan perubahan mukosa (seperti degenerasi polipoid dan
granulasi jaringan) dan tulang rawan (osteitis dan sclerosis). Bakteri yang
terlibat pada infeksi kronik berbeda dengan otitis media akut, dimana P.
aeruginosa, Proteus species, Staphylococcus aureus, dan gabungan
anaerob menjadi nyata1.
TERAPI
Outcome
Tujuan
yang ingin dicapai adalah mengurangi nyeri, eradikasi infeksi, dan mencegah
komplikasi.
Terapi
Pokok
Terapi
otitis media akut meliputi pemberian antibiotika oral dan tetes bila disertai pengeluaran
sekret. Lama terapi adalah 5 hari bagi pasien risiko rendah (yaitu usia > 2
th serta tidak memiliki riwayat otitis ulangan ataupun otitis kronik) dan 10
hari bagi pasien risiko tinggi. Rejimen antibiotika yang digunakan dibagi
menjadi dua pilihan yaitu lini pertama dan kedua. Antibiotika pada lini kedua
diindikasikan bila:
-
antibiotika pilihan pertama gagal
-
riwayat respon yang kurang terhadap antibiotika pilihan pertama
-
hipersensitivitas
-
Organisme resisten terhadap antibiotika pilihan pertama yang dibuktikan dengan
tes sensitifitas
-
adanya penyakit penyerta yang mengharuskan pemilihan antibiotika pilihan kedua.
Untuk pasien dengan sekret telinga
(otorrhea), maka disarankan untuk menambahkan terapi tetes telinga
ciprofloxacin atau ofloxacin. Pilihan terapi untuk otitis media akut yang
persisten yaitu otitis yang menetap 6 hari setelah menggunakan antibiotika,
adalah memulai kembali antibiotika dengan memilih antibiotika yang berbeda
dengan terapi pertama. Profilaksis bagi pasien dengan riwayat otitis media
ulangan menggunakan amoksisilin 20mg/kg satu kali sehari selama 2-6 bulan
berhasil mengurangi insiden otitis media sebesar 40-50%1.
0 komentar:
Posting Komentar