Mengenal Penyakit Efusi pleura | Gudang artikel

Mengenal Penyakit Efusi pleura

Kamis, 12 Juli 2018


Efusi pleura adalah Pengumpulan cairan dalam dalam ruang pleura (selaput yang menutupi permukaan paru-paru) yang terletak di antara permukaan visceral (selaput)dan parietal (dinding). (Smeltzer & Bare, 2002).  Efusi pleura bukan merupakan suatu penyakit, akan tetapi merupakan tanda suatu penyakit. Pada keadaan normal, rongga pleura hanya mengandung sedikit cairan sebanyak 5-15 ml yang membentuk lapisan tipis pada pleura parietalis dan viseralis, dengan fungsi utama sebagai pelicin gesekan antara permukaan kedua pleura pada waktu pernafasan (Smeltzer C Suzanne, 2002).. Cairan pleura komposisinya sama dengan cairan plasma, kecuali pada cairan pleura mempunyai kadar protein lebih rendah yaitu < 1,5 gr/dl.
Di Negara barat, efusi pleura terutama disebabkan oleh gagal jantung kongestif, sirosis hati, keganasan dan pneumonia bakteri. Di beberapa negara, TB merupakan penyebab utama efusi pleura. Terutama di Negara-negara berkembang seperti  Indonesia, 80% efusi pleura disebabkan oleh infeksi tuberculosis. Persentase pasien TB dengan efusi pleura sangat bervariasi dari satu negara dengan negara lain. Di Afrika Selatan terdapat 20% dari pasien TB dengan efusi pleura tuberkulosis. Hal ini berbeda jauh dengan kejadian efusi pleura tuberkulosis di Amerika Serikat, dimana hanya dilaporkan 3-5% pasien TB dengan efusi pleura. Persentase yang lebih rendah di Amerika Serikat mungkin disebabkan oleh pelaporan yang kurang dari penyakit TB tersebut, karena hasil kultur cairan pleura pada pasien efusi diAmerika Serikat negatif. Penelitian di Malaysia, ditemukan efusi pleura TB sebanyak 31,5%.

A.  ETIOLOGI dan PATOFISIOLOGI
Patofisiologi terjadinya effusi pleura tergantung pada keseimbangan antara cairan dan protein dalam rongga pleura. Dalam keadaan normal, terjadi filtrasi cairan ke dalam rongga pleura melalui kapiler pada pleura parietalis tetapi cairan ini segera direabsorpsi oleh saluran limfe, sehingga terjadi keseimbangan antara produksi dan reabsorpsi, tiap harinya diproduksi cairan kira-kira 16,8 ml. Kemampuan untuk reabsorpsinya dapat meningkat sampai 20 kali.
Pada kondisi tertentu rongga pleura dapat terjadi penimbunan cairan berupa transudat maupun eksudat. Transudat terjadi pada peningkatan tekanan vena pulmonalis, misalnya pada gagal jatung kongestif. Pada kasus ini keseimbangan kekuatan menyebabkan pengeluaran cairan dari pembuluh darah. Transudasi juga dapat terjadi pada hipoproteinemia seperti pada penyakit hati dan ginjal. Cairan pleura cenderung tertimbun pada dasar paru akibat gaya gravitasi, dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
                                                                                                                      





Penimbunan eksudat disebabkan oleh peradangan atau keganasan pleura, dan akibat peningkatan permeabilitas kapiler atau gangguan absorpsi getah bening. Jika efusi pleura mengandung nanah, keadaan ini disebut empiema. Efusi pleura akan menghambat fungsi paru dengan membatasi pengembangannya. Hal ini disebabkan adanya cairan yang banyak  dirongga pleura.
Akumulasi cairan pleura dapat terjadi bila:
1.    Meningkatnya tekanan intravaskuler dari pleura meningkatkan pembentukan cairan pleura melalui pengaruh terhadap hukum Starling. Keadaan ini dapat terjadi pada gagal jantung kanan, gagal jantung kiri dan sindroma vena kava superior.
2.    Tekanan intra pleura yang sangat rendah seperti terdapat pada atelektasis, baik karena obstruksi bronkus atau penebalan pleura visceralis
3.    Meningkatnya kadar protein dalam cairan pleura dapat menarik lebih banyak cairan masuk ke dalam rongga pleura
4.    Hipoproteinemia seperti pada penyakit hati dan ginjal bisa menyebabkan transudasi cairan dari kapiler pleura ke arah rongga pleura
5.    Obstruksi dari saluran limfe pada pleum parietalis. Saluran limfe bermuara pada vena untuk sistemik. Peningkatan dari tekanan vena sistemik akan menghambat pengosongan cairan limfe.
Kelebihan cairan pada rongga pleura timbul akibat dari beberapa penyakit: 
1.    Neoplasma, seperti neoplasma bronkogenik dan metastatik.
2.    Kardiovaskuler, seperti gagal jantung kongestif, embolus pulmonary dan perikarditis.
3.    Penyakit pada abdomen, seperti pankreatitis, asites, abses dan tumor ovarium.
4.    Infeksi yang disebabkan bakteri, virus, jamur, mikobakterial dan parasit.
5.    Trauma
6.    Penyebab lain seperti lupus eritematosus sistemik, rematoid arthritis, sindroms nefrotik dan uremia.
Gejala – gejala efusi pleura yang paling sering terjadi yaitu  sesak nafas dan nyeri dada (tanpa menghiraukan jenis cairan yang terkumpul ataupun penyebabnya). Gejala lain yang mungkin ditemukan pada penderita efusi pleura seperti batuk dan banyak riak, banyak keringat, subfebril (tuberculosis), panas tinggi,demam dan menggigil.

0 komentar:

Posting Komentar