| Gudang artikel

Pengertian Ekuitas Dalam Akuntansi

Minggu, 06 Januari 2019

EKUITAS

Dari sudut pandang saham, ekuitas pemegang saham merupakan hak atas kekayaan atau nilai yang tertanam dalam perseroan. Kalau dipandang dalam sudut kesatuan usaha, ekuitas pemegang saham merupakan “utang” perseroan kepada pemegang saham. Ekitas pemegang saham terdiri atas dua komponen penting yaitu modal setoran dan laba ditahan.

Ekuitas didefinisi secara sintaktik sebagai hak residual atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas berbeda dengan kewajiban dalam tiga hal yaitu hak atas penyelesaian klaim, hak penggunaan aset, dan substansi perjanjian (yuridis).

Madal setoran perlu dibedakan  dengan laba ditahan karena modal setoran merupakan suatu bentuk kontrak yuridis yang harus diperhatikan keutuhannya sedangkan laba ditahan merupakan modal yang tercipta atau terhimpun karena pemanfaatan aset. Modal setoran merupakan perubahan aset dalam rangka pendalaman (transaksi modal) sedangkan laba ditahan merupakan perubahan aset dalam rangka produksi (transaksi operasi). Modal setoran dapat bertambah karena pemesanan saham, konversi status obligasi, konversi status saham istimewa, deviden saham, dan hak beli saham. Modal setoran dapat berkurang karena saham treasuri. Masalah yang berkaitan dengan saham treasuri adalah (1) penentuan jumlah rupiahyang harus dianggap mempengaruhi modal setoran dan laba ditahan dan (2) pengungkapan pengaruhnya terhadap modal yuridis bila saham treasuri dijual kembali.

Pos yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi laba laba ditahan dan dilaporkan sebagai penyesuaian laba ditahan adalah penyesuaian perioda-lalu, koreksi kesalahan, pengaruh perubahan akuntansi, dan kuasi –reorganisasi. Kuasi-reorganisasi dilakukan apabila terdapat defisit yang cukup besar tetapi perusahaan masih berjalan baik dan mempunyai prospek yang baik pula. Ini dilakukan untuk mengatasi keadaan yang disebut bangkrut secara teknis sehingga perusahaan bebas dari kemungkinan bangkrut atau pailit secara hukum yang mengarah ke likuidasi.

Penyusutan kewajiban dan ekuitas dalam neraca dilandasi oleh dua konsep urutan penting yaitu urutan penyerapan rugi dan urutan perlindungan. Urutan penyerapan rugi menggambarkan komponen apa yang lebih dahulu menyerap rugi sampai pihak mana (ekuitas dan kewajiban) yang akan terpengaruh. Urutan perlindungan berkaitan dengan siapa yang akhirnya yang harus menanggung rugi seandainya perusahaan dilikuidasi. Dengan demikian, urutan perlindungan menunjukkan siapa yang didahulukan untuk menerima distribusi aset bila perusahaan dilikuidasi.

Perubahan ekuitas harus dipisahkan dengan tegas menjadi ekuitas yang berasal dari transaksi modal dan transaksi operasi. Laba ditahan hanya akan berisi laba komprehensif yang dipindah dari statemen laba rugi dan berbagai komponen transaksi modal seperti deviden dan saham treasuri.         


Makalah Teknologi informasi

Sabtu, 05 Januari 2019


Bab I
I.I Latar Belakang
Dalam era globalisasi ini manusia dituntut untuk melakukan segala sesuatu / pekerjaan dengan efektif dan efisien. oleh karena itu manusia dalam melakukan suatu pekerjaan tidak dapat melakukannya sendiri. Manusia memerlukan teknolog maupun teknologi informasi agar dapat mempermudah melakukan pekerjaannya. Teknologi maupun teknologi informasi di jaman sekarang ini sudah merupakan suatu kebutuhan bagi manusia. Banyak teknoknologi maupun teknologi informasi dalam wujud seperti media social, siaran televise, situs berkonten dewasa, dan yang baru-baru ini teknologi banyak digunakan dalam pengembangan bisnis.
I.2 Masalah
Bab II
2.1 Teknologi adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).
  Teknologi informasi adalah bidang pengelolaan teknologi dan mencakup berbagai bidang yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal seperti proses, perangkat lunak komputer, sistem informasi, perangkat keras komputer, bahasa program , dan data konstruksi. Singkatnya, apa yang membuat data, informasi atau pengetahuan yang dirasakan dalam format visual apapun, melalui setiap mekanisme distribusi multimedia, dianggap bagian dari teknologi informasi. Teknologi informasi menyediakan bisnis dengan empat  layanan inti untuk membantu menjalankan strategi bisnis: proses bisnis otomatisasi, memberikan informasi, menghubungkan dengan pelanggan, dan alat-alat produktivitas.
  Teknologi informasi melakukan berbagai fungsi dari menginstal aplikasi untuk merancang jaringan computer dan database informasi. Beberapa tugas yang dilakukan mungkin termasuk manajemen data, jaringan, rekayasa perangkat keras komputer, database dan desain perangkat lunak, serta manajemen dan administrasi sistem secara keseluruhan. Teknologi informasi mulai menyebar lebih jauh dari konvensional komputer pribadi dan teknologi jaringan, dan lebih ke dalam integrasi teknologi lain seperti penggunaan ponsel, televisi, mobil, dan banyak lagi, yang meningkatkan permintaan untuk pekerjaan .
2.2 Media sosial
Media sosial adalah media online, para penggunanya mencari google dan blog serta media sosial lainnya seperti friendster, facebook, twitter dan lain-lain. Jejaring social ini semakin popular bukan hanya digunakan oleh para remaja saja bahkan digunakan oleh para arang dewasa. Media sosial merupakan sarana untuk menjalin interaksi dengan teman-teman mpenggunanya maupun dengan orang lain.
Ciri-ciri media social :
1.            Pesan yang disampaikan media nusantara hanya untuk satu orang saja namun bisa ke   banyak orang.
2.            Pesan yang disampaikan bebas.
3.            Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat disbanding media lainnya.
4.            Penerima pesan yang menentukan interaksi terbaik.
2.3 Siaran televisi
Perlunya kewaspadaan terhadap tayangan televisi yaitu dengan:
1.            Mewaspadai muatan pornografi, kekerasan, dan tayangan yang mengandung mistis dan     kekerasan.
2.            Memperhatikan batasan umur peninton pada film yang sedang ditayangkan.
3.            Mengaktifkan penggunaan fasilitas Parental Lock pada TV kabel dan Satelit.
4.            Menghindari penempatan TV pribadi di dalam kamar.

2.4 Situs Berkonten Dewasa
2.5 Pengembangan Bisnis Berbasis IT
E-commerce adalah suatu jenis dari mekahisme bisnis secara elektronik yang memfokuskan pada transaksi bisnis individual dengan menggunakan internet sebagai media pertukaran batang atau jasa baik antara dua buah institusi dan konsumen.
Dampak negative dari teknologi informasi
Selain memberikan keuntungan, ternyata peralatan teknologi informasi dan komunikasi juga memberikan dampak negatif bagi penggunanya. Berbagai dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi antara lain: pelanggaran hak cipta, berbagai jenis kejahatan yang menggunakan fasilitas internet, penyebaran virus komputer, berbagai jenis tindak kriminal (pornografi, perjudian, penipuan, dan tayangan kekerasan).
b.  Penjelasan Dampak Negatif dari Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
1.    Pelanggaran Hak Cipta
Hak Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan suatu peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. HaKI mencakup dua katagori yaitu Hak Cipta dan Hak Kekayaan Indutri. Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan menurut peraturan undang-undang yang berlaku. Sedangkan Hak Kekayaan Industri meliputi paten, merek, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu, rahasia dagang dan varietas tanaman.
2.  Kejahatan di Internet
Ciri-ciri kejahatan di internet:
·               Kejahatan tidak mengenal batas negara dan teritorial, kapan pun dan di manapun bisa    muncul.
·               Perbuatan yang dilakukan tersebut bersifat ilegal atau tidak etis.
·               Menggunakan peralatan yang berhubungan dengan komputer dan internet.
·               Kerugian yang diakibatkan jauh lebih besar daripada kejahatan biasa.
·               Pelaku kejahatan adalah orang yang mengerti dan memahami dengan baik tentang internet, komputer dan berbagai aplikasinya.
3.  Penyebaran Virus Komputer
Virus komputer adalah sebuah program yang berukuran relatif kecil dan bersifat sebagai parasit yang mampu hidup dan menggandakan dirinya menyerupai file maupun folder dan sangat mengganggu pengguna komputer yang terinfeksi.  Virus komputer meyebar melalui berbagai media termasuk media internet dan penyimpanan seperti CD-ROM, Disket, Flash Disk, Hard Disk, dan Memory Card. Hal ini dapat merugikan penggunanya.
4.   Pornografi, perjudian, penipuan, tayangan kekerasan
Berbagai peralatan teknologi informasi komunikasi seperti TV, internet, banyak menayangkan dan menampilakan tindakan-tindakan pornografi, perjudian, penipuan, dan tayangan kekerasan yang dengan cepat ditiru orang yang menyaksikannya.
c.   Pencegahan Dampak Negatif Teknologi Informasi Komputer
1.    Mencegah penyebaran virus komputer
·               Menginstal anti virus.
·                Selalu meng-Update database Program anti virus secara teratur.
·               Berhati-hati dalam menjalankan file baru seperti file yang baru diambil dari internet.
·               Selalu membuat backup terhadap file-file yang penting agar saat komputer terserang virus, maka kita masih punya data yang aslinya ·     
·      Perlunya kewaspadaan terhadap penggunaan komputer dan internet, meliputi:
·               Mewaspadai muatan pornografi digital baik online maupun offline.
·               Mewaspadai kekerasan pada permainan / games komputer.
·               Cek history browser untuk melihat situs apa saja yang sudah dilihat oleh anak.
·               Menggunakan program pemblokir situs dan konten dewasa seperti Program filtering dan parental control.
·               Hindari penempatan komputer didalam kamar, letakkan komputer pada daerah yang mudah diawasi.
·               Hindari fasilitas internet jika komputer harus terpaksa diletakkan di kamar anak.

Konpensasi Manajemen

Jumat, 04 Januari 2019

A.PENDAHULUAN
Konpensasi manajemen adalah berbagai bentuk imbalan yang diberikan organisasi kepada para karyawannya atas waktu, pikiran dan tenaga yang telah dikontribusikannya kepada organisasi. konpensasi manajemen adalah merupakan salah satu unsur penting dalam system pengendalian manajemen karena system kompensasi dapat mempengaruhi aggota organisasi.
Sistem pengendalian manajemen merupakan alat implementasi strategi. Efektivitas peleksanaan strategi tergantung pada interaksi empat factor yaitu struktur organisasi, pengendalian manajemen, peran sumbar daya manusia, sarta budaya organisasi. Salah satu unsure yang sangat penting sumber daya manusia atau modal manusia (human capital) yang akan melaksanakan strategi. Modal manusai ini perlu dijaga oleh perusahaan dengan menciptakan system konpensasi yang dapat mendorong kinerja dan menjaga agar modal manusia tidak meninggalkan perusahaan.
 Keselarasan tujuan (goal congruence) merupakan inti dari Sistem Pengendalian Manajemen. Organisasi dapat seimbang apabila dapat mewujudkan keselarasan tujuan antara tujuan organisasi degan tujuan dari masing-masing individu atau sumberdaya manusia yang ada dalam perusahaan. Humam capital akan memberikan kontribusi yang maksimal dalam mencapai tujuan perusahaan, sebaliknya kontribusi yang maksimal tersebut harus diberikan imbalan dalam bentuk kompensasi yang memuaskan. Oleh karena itu, manajemen perushaaan harus berupaya mendorong kebijakan yang dapat menjaga semangat para pekerjannya dalam melakukan pekerjaannya didalam perusahaan setiap hari, yaitu kebijakan kompensasi manajemen berbasiskan kinerja, yaitu kebijakan yang sesuai dengan keinginan pemilik perusahaan dan sekaligus memuaskan seluruh human capital atau orang-orang yang bekerja di dalam perusahaan. Sistem kompensasi berbasiskan kinerja ini harus dapat membedakan karyawan produktif dengan yang kurang atau tidak produktif, yang rajin dan malas, yang pintar dan kurang pintar.



B.Penemuan Penelitian Atas Insentif Organisasional
Kunci untuk memotivasi orang untuk berperilaku dalam sikap yang memajukan tujuan organisasi terletak pada cara insentif organisasi yang menghubungkan dengan tujuan individu. Insentif dapat digolongkan menjadi insentif positif atau imbalan (reward) merupakan hasil yang menambah kepuasan dari kebutuhan individu, dan insentif negatif atau hukuman adalah hasil yang mengurangi kepuasan dari kebutuhan individu. Imbalan berupa insentif adalah daya tarik untuk memuaskan kebutuhan mereka yang setiap individu tidak dapat memperolehnya tanpa menjadi anggota organisasi tersebut.
C.Kerakteristik Dari Rencana Kompensasi Insentif
Total kompensasi untuk manajer terdiri dari tiga komponen yaitu :
1.      Gaji
2.      Tunjangan (pension, kesehatan, dan lainya)
3.      Kompensasi insentif
Tiga komponen itu bersifat independen, tetapi yang ketiga berhubungan secara spesifik dengan fungsi pengendalian manajemen. Rencana kompensasi insentif dapat dibagi menjadi rencana insentif jangka pendek dan rencana insentif jangka panjang.
·         Rencana Insentif  Jangka Pendek (Short-Term Incentive Plans)
·         Metode Kantong Total Bonus (The Total Bonus Pool ) kantong bonus adalah jumlah bonus yang dapat dibayarkan kepada kelompok karyawan yang mempunyai kualifikasi dalam tahun tertentu. Beberapa cara untuk membentuk kantong bonus :
1.      Bonus sama dengan persentase dari laba (metode yang paling sederhana ).
2.      Bonus didasarkan kepada persentase laba per lembar saham.
3.      Bonus didasarkan laba dari modal yang diinvestasikan.
4.      Bonus didasarkan pada pertambahan laba dibandingkan laba tahun lalu.
Pada metode ini, pembayaran bonus ditetapkan pada kebijakan manajemen (komite dewan direksi) setiap tahun. Metode ini lebih fleksibel, karena pembayaran tidak ditentukan secara otomatis oleh formula dan dewan direksi dapat melakukan penilaian, namun kekurangannya adalah bonus kurang berhubungan langsung dengan prestasi sekarang ini.
·         Kompensasi Ditunda (Diferred Compensation ). Bonus dihitung secara tahunan, tetapi pembayaran dibagi ke dalam beberapa tahun (biasanya lima tahun). Pada metode ini, pembayarannya sebagian didasarkan kinerja beberapa periode yang lalu. Keuntungan dari metode ini terutama adalah mendorong para pembuat keputusan untuk berpikir jangka panjang. Kelemahannya, dalam keadaan tertentu manajer tidak akan menerima bonus yang ditunda, jika dia meninggalkan perusahaan sebelum bonus tersebut dibayarkan.
·         Rencana insentif jangka panjang (Long-Term Incentive Plans). Premis dasar dari rencana ini adalah pertumbuhan nilai saham biasa perusahaan yang merefleksikan kinerja jangkan panjang.
·         Stock option (pilihan Saham). Opsi saham adalah hak untuk membeli sejumlah saham, pada atau sesudah tanggal tertentu dikemudian hari. Metode ini, mernberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sejumlah saharn pada periode tertentu di masa depan dan dengan harga tertentu.
·         Saham Pantom (Phantom Shares). Saham pantom memberikan sejumlah saham kepada para manajer, tetapi hanya untuk tujuan pembukuan. Pada metode ini, perusahaan memberikan hak kepada karyawan untuk menerima uang sejumlah kenaikan nilai saham sampai tanggal tertentu. di masa depan.
·         Hak Apresiasai Saham (Performance Shares). Rencana imbalan kinerja saham adalah memberikan sejumlah lembar saham kepada manajer ketika tujuan jangka panjang tertentu telah dicapai. Biasanya tujuan adalah untuk mencapai pertumbuhan persentase pada laba per lembar saham.
·         Kinerja Unit (Performance Unit). Pada rencana kinerja unit, bonus tunai dibayarkan ketika target-target jangka panjang tertentu tercapai. Metode ini merupakan penggabungan hak apresiasi saham dengan kinerja saham.
D. Insentif Untuk Pejabat Korporat
Total bonus pool dibagi untuk manajer korporat dan manajer unit bisnis. Setiap manajer korporat, kecuali CEO, bertanggung jawab atas sebagian kinerja perusahaan secara keseluruhan, sehingga atas bonus (biasanya bersifat subyektif, karena sulit mengukur). Kompensasi untuk CEO biasanya didiskusikan oleh dewan direksi berupa komite kompensasi .
E. Insentif Untuk Manajer Unit Bisnis
            Jenis-jenis insentif:
a.       Insentif bisa berupa finansial dan psikologi
b.      Besar Bonus Relatif Terhadap Gaji
Ada dua pemikiran tentang bagaimana komposisi imbalan tetap (gaji dan tunjangan) dan variable (bonus insentif) dalam total kompensasi manajer. Pemikiran pertama, merekrut orang baik, membayar mereka dengan baik dan mengharap kinerja baik. Pemikiran kedua, merekrut orang baik, mengharap mereka bekerja dengan baik dan membayar mereka dangan baik jika kinerja sesungguhnya baik.
c.       Tingkat Batas (Cutoff Levels)
Rencana bonus mempunyai tingkat batas atas (bonus maksimum yang dicapai) dan
batas bawah (tidak diberi bonus).
d.      Basis Bonus
Bonus insentif manajer unit bisnis didasarkan pada total laba perusahaan atau pada
laba unit bisnis atau kombinasi dari keduanya.
Kriteria Kinerja (Performance Criteria)
1.      Kriteria Keuangan (Financial Criteria).
Jika unit bisnis berupa pusat laba, maka kriteria keuangan meliputilaba kontribuisi, laba langsung,laba terkendali, laba sebelum pajak, dan laba bersih. Jika unit bisnis berupa pusat investasi, keputusan didasarkan tiga hal : (a) definisa laba (b) definisa investasi, dan (c) pilihan antara ROI dan EVA.
2.      Penyesuaian Faktor- faktor yang Dapat Dikendalikan. Ada 2 macam, yaitu:
a)      Penyesuaian akibat keputusan yang dibuat oleh para eksekutif atasan unit bisnis, dan
b)      Penyesuaian akibat “ perbuatan alam “ dann kecelakaan yang bukan disebabkan oleh kelalaian manajer.
3.      Tunjangan dan Kekurangan Target Keuangan Jangka Pendek. Hal ini bisa menimbulkan perilaku disfungsional.
4.      Mekanisme Untuk Mengatasi Penyimpanan Jangka Pendak. Untuk menghindari perilaku disfungsional, maka bonus didasarkan pada kinerja beberapa tahun.
5.      Benchmark Untuk Perbandingan. Perbandingan bisa didasarkan dengan anggaran laba, kinerja masa lalu, dan kinerja pesaing.
e.       Pendekatan Bonus
Imbalan bonus bagi manajer unit usaha ditentukan dengan menggunakan formula seperti persentase laba operasi unit usaha atau dengan penilaian subjektif oleh atasan, atau kombinasi keduanya.

F. TEORI AGENSI
Konsep hubungan agensi terjadi pada saat satu pihak (principal) sepakat memakai pihak lain (agen) untuk melaksanakan beberapa jasa, dan mendelegasikan keputusan kepada agen. Dalam perusahaan, pemegang saham adalah principal dan CEO adalah agen. Satu elemen kunci dari teori keagenan adalah bahwa principal dan agen mempunyai perbedaan preferensi dan tujuan.
Perbedaan Principal dan Agen
Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas kepentingan mereka sandiri. Agen diasumsikan menerima kepuasan bukan saja dari kompensasi keuangan, tetapi juga dari syarat-syarat yang terlibat dalam hubungan agensi.




Daftar pustaka:
Anthony, Robert N. and Vijay Govindarajan. (2007). Management Control Systems.
12nd ed, New York: Published by McGraw-Hill Education (Asia) and Printed in
Singapore.
Garrison, Ray H , Eric W Noreen and Peter C Brewer. 2006. Managerial Accounting.
Edition 11th . McGraw-Hill Companies, Inc.
Supriyono. R.A. 1999. Akuntansi Manajemen: Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan
Proses Perencanaan. Yogyakarta: BPFE.
Gaspersz, Vincent, (2007). Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industry: Strategi Dramatik Reduksi Cacat/Kesalahan, Biaya, Inventori, dan Lead Time Dalam Waktu Kurang dari 6 Bulan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Supriyono. R.A. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Buku 1, Edisi pertama,
Yogyakarta : BPFE.
Hansen, Don R. And Marryane M. Mowen. 2005. Management Accounting. Edition 7th.
South-Western of Thomson Learning.
Mulyadi. 1997. Manajemen Akuntansi: Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Yogyakarta:
STIE YKP

Pengertian Laba Dalam Akuntansi


LABA ( INCOME)

Laba dalam teori akuntansi biasanya lebih menunjuk pada konsep yang oleh FASB disebut dengan laba komprehensif. Laba komprehensif dimaknai sebagai kenaikan aset bersih selain yang berasal dari transaksi dengan pemilik. Berbeda dengan elemen statemen keuangan, pembahasnan laba meliputi tiga tataran yaitu semantik, sintaktik, dan prakmatik.
Dari sudut pandang perakayasaan akuntansi, konsep laba dikembangkan untuk memenuhi tujuan menyediakan informasi tentang kinerja perusahaan secara luas. Sementara itu, pemakaian informasi mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Teori akuntansi laba menghadapi dua pendekatan : satu laba untuk berbagai tujuan atau berbeda tujuan beda laba.
Konsep laba dalam tataran semantik meliputi pemaknaan laba sebagai pengukur kinerja, pengkonfirmasi harapan investor, dan estimator laba ekonomik. Meski akuntansi tidak harus dapat mengukur dan menyajikan laba ekonomik, akuntansi paling tidak harus menyediakan informasi laba yang dapat digunakan pemakai untuk mengukur laba ekonomik yang pada gilirannya untuk menentukan nilai ekonomik perusahaan. Makna kenaikan laba secara umum adalah kenaikan kemakmuran dalam suatu perioda yang dapat dinikmati (didistribusi atau ditarik) asalkan kemakmuran awal masih tetap dipertahankan. Kapital bermakna sebagai sediaan (stock) potensi jasa atau kemakmuran sedangkan laba bermakna  aliran (flow) kemakmuran. Konsep pemertahankan kapital dapat dibedakan antara kembalian atas investasi dalam pengambilan investasi serta antara transaksi operasi dan transaksi pemilik.
Laba adalah tambahan kemampuan ekonomik yang ditandai dengan kenaikan kapital dalam suatu perioda yang derasal dari kegiatan produktif dalam arti luas yang dapat dikonsumsi atau ditarik oleh entitas penguasa/ pemilik kapital tanpa mengurangi kemampuan ekonomik kapital mula-mula (awal perioda). Pada tataran semantik, teori laba berkepentingan untuk menyakinkan bahwa laba merupakan prediktor aliran kas ke investor, bahwa laba akuntansi bermanfaat dalam perkontrakan dan pengendalian manajemen, dan bahwa laba akuntansi mengandung informasi yang bermanfaat bagi investor.
Teori entitas meliputi entitas usaha bersama, entitas bisnis, entitas investor, entitas pemilik, entitas pemilik residual, entitas pengendali, dan entitas dana. Konsep yang melandasi rerangka dasar pengolahan data tidak harus sama dengan konsep yang melandasi bentuk, susunan, dan penyajian statemen laba-rugi.