REVIEW ATAS EARNING MANAJEMEN DAN
IMPLIKASINYA DALAM STANDAR SETTING
PENDAHULUAN
Tujuan utama dari review ini
adalah untuk meringkas implikasi dari fungsi secara logika earning manajemen
untuk membantu akuntansi dalam standar dan pengaturan menilai hal earning
manajemen dan keseluruhan dari integritas dari pelaporan keuangan, yang
diarahkan untuk mengidentifikasi semua keberhasilan di bidang akademis di masa
mendatang atas earning manajemen. Dalam earning manajemen yang merupakan
implikasi dari pendekatan teori keagenan (agency
theory) memberikan gagasan terhadap laba operasi perusahaan diharapkan
dengan berbagai kepentingan, disatu sisi manajer mengingginkan imbalan yang
cukup besar untuk kemakmuran dengan kinerja perusahaan yang dihasilkan. Prinsip
sebagai pemilik, maka manajemen berupaya untuk mengendalikan earning (laba) pada suatu periode.
Informasi earning manajemen memainkan peranan yang signifikan dalam proses
pengambilan keputusan oleh pengguna laporan keuangan yang diterbitkan, sehingga
menyebabkan manajemen berusaha untuk mengelola earning dalam usahanya mmbuat entitas agar tampak bagus secara
finansial. Laporan keuangan diharapkan dapat menggambarkan informasian tentang
kinerja keuangan perusahaan tentang kinerja keuangan perusahaan dan bagaimana
manjemen perusahaan dibebeni tanggungjawab stewardship
kepada pemilik.
Pengaturan
standard (stander setters)
mendefinisikan bahasa akuntansi deimana manajemen menggunakan untuk
berkomunikasi denganstokeholder eksternal perusahaah. Perandari standard dan
pelaporan keuangan menyiratkan bahwa standard menambah nilai jika laporan
keuangan memungkinkan mereka untuk secara efektif melukiskan perbedaan di dalam
kinerja dan posisi ekonomi perusahaan dalam suatu cara yang terpecaya dan tepat
waktu. Pengaturan standard diharapkan untuk mempertimbangkan konflik antara
relevansi dan lebih sedikit informasi
tepat waktu atas suatu kierja perusahaan
Laporan keuangan adalah untuk
menyampaikan informasi para manajer atas kinerja mereka, standard haris
mengijinkan para manajer untuk menjustifikasi dalam pelaporan keuangan.
PENGERTIAN EARNING MANAJEMEN
Earning manajemen adalah earning manajemen terjadi ketika para
manajer menggunakan pertimbangan (judgementnya)
dalam pelaporan keuangan dan didalam perancangan transaksi yang terstuktur
untuk mengubah laporan keuangan yang dapat menyesatkan stokeholder tentang dasar kinerja ekonomi perusahaan atau untuk
memengaruhi hasilsesuai kontrak yang tergantung pada angka-angka akuntansi yang
dilaporankan.Pengertian earning manajemen dilihat dari sudut
etika dapat diartikan sebagai suatu tindakan manajemen yang berkiblat pada
dilaporkannya pendapatan dan keuntungan ekonomi yang tidak benar untuk
organisasi dan faktanya dalam jangka panjang serta terjadinya kerusakan.
Pengertian
earning manajemen menurut Schipper
mendefinisikan earning manajemen sebagai suatu intervensi dengan maksud
tertentu terhadap proses pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja memperoleh
beberapa keuntungan pribadi.
Beberapa
aspek dari definisi ini pantas didiskusikan. Pertama ada banyak jalan bahwa
para manajer dapat berlatih menjustifikasi pelaporan keuangan. Kedua, bahwa
definisi kita membingkai sasaran earning manajemen sebagai hal yang menyesatkan
stakeholders tentang dasar kinerja ekonomi yang dipastikan.
BENTUK EARNING MANAJEMEN
- Taking a
Bath
Bentuk ini mengakui adanya
biaya pada periode mendatang dan kerugian pada periode berjalan, ketika kondisi
buruk yang tidak menguntungkan, tidak dapat dihindari pada periode tersebut.
- Income
Minimization
Dilakukan sebagai alasan
politis pada periode laba yang tinggi dengan mempercepat penghapusan aktiva
tetap dan aktiva tak berujud dan mengakui pengeluaran-pengeluaran sebagai
biaya.
- Income
Maximization
Bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan
bonus yang lebih besar. Income
maximization dilakukan pada saat laba menurun.
- Income
Smoothing
Perataan pendapatan (Income Smoothing) dapat didefinisikan
sebagai suatu sarana yang digunakan manajemen untuk mengurangi variabilitas
urut-urutan target yang terlihat, karena adanya manipulasi variabel-variabel
akutansi semu atau transaksi riil (Konch dalam Solno dan Baridwan, 2000)
PENGUJIAN ATAS INSENTIF EARNING MANAJEMEN
Pertama,
mereka harus mengidentifikasi manajer melaporkan insentif. Kedua, mereka harus
mengukur efek dari menggunakan pertimbangan manajer akuntansi dalam beragam
pilihan metode akuntansi atau pos akrual tak diduga.
1.Motivasi
Pasar Modal
Pertama, kita mendiskusikan bukti atas apakah earning
manajemen nampak seperti digunakan untuk pertimbangan bursa saham. Kedua, kita
menguji pos akrual spesifik yang nampak seperti digunakan untuk earning manajemen. Ketiga, kita meninjau
ulang bukti atas besarnya dan frekuensi bursa saham earning manajemen yng termotivasi.Terakhir, kita meninjau ulang apakah earning manajemen untuk tujuan bursa
saham mempengaruhi alokasi sumber daya.
2.
Motivasi Kontrak
3.
Motivasi Regulasi
Terdapat bukti yang pantas
dipertimbangkan bank yang berkaitan dengan kebutuhan modal minimum terlalu
menekankan ketentuan kerugian pinjaman, mengecilkan pencoretan pinjaman dan
mengenali realisasi abnormal kas surat-surat berharga (Mayer 1950; Scoleset al.
1990;Beatty et al.1995; Collins et el.1995).
4. Implikasi Standar Setting
terhadap Earning Manajemen
Tujuan pelaporan keuangan adalah memberikan keseragaman
dan pemahaman yang memadahi atas laporan keuangan. Laporan keuangan yang
disajikan dapat diartikan salah bila tidak didukung aturan tentang penyusunan
laporan keuangan yaitu standar laporan keuangan. Asumsi yang digunakan dalam
laporan keuangan adalah pemisahan antara manajemen dengan pemilik, kontinuitas
usaha dan dasar akrual.
Magnan dan Cormier (1997) menyatakan bahwa terdapat tiga
sasaran yang dapat dicapai oleh manajer berkaitan dengan praktek manajemen
laba, yaitu:
1) Minimisasi biaya politis ( political cost minimization)
2) Maksimalisasi kesejahteraan manajer (manager wealth maximization)
3) Minimisasi biaya finansial (minimization of financial costs)
Teori
keagenan (agency theory) menekankan
bahwa angka-angka akuntansi memainkan peranan penting dalam menekan konflik
antara pemilik perusahaan dan pengelolanya atau manajer.
Klasifikasi
unsur-unsur laporan keuangan yang dijadikan sasaran perekayasaan oleh Foster
(1986) :
1) Unsur penjualan, yakni saat pembuatan
faktur periode yang akan datang dilaporkan periode ini ataupembuatan pesanan
fiktif dan down grading produk.
2) Unsur biaya, dengan cara memecah-mecah
faktur dan mencatat prepayment sebagai
biaya.
Ayres (1994) mengemukakan tiga
faktor yang dapat dihubungkan dengan munculnya praktek-praktek.
1) Manajemen akrual (accrual management)
2) Penerapan suatu kebijakan akuntansi yang
wajib (adaption of mandatory accounting changes)
3) Perubahan akuntansi secara akrual ( voluntary accounting changes)
EARNING MANAJEMENDAN SEC
Menghadapi masalah earning
manajemen SEC melalui Leviit’s Action Plan (Ketz, 1999) mencoba untuk
memperbaiki pelaporan keuangan dengan cara:
1) Mensyaratkan pengungkapan mengenai asumsi,
meminta AICPA untuk menerbitkan peraturan mengenai jumlah in process R&D
yang tepat untuk dihapus (write off).
2) Mengembangkan peraturan mengenai
materialitas, sehingga manajer akan memiliki keharusan untuk mempertimbangkan
faktor-faktor kuantitatif.
3)
Memiliki
FASB untuk membantu mengklarifikasi isu-isu akuntansi tertentu seperti
pendefinisian liabilities.
4) Staf
pelaksana SEC akan menguji laporan perusahaan yang memiliki beban
restrukturisasi write off in process
R&D dan sejenisnya.
5) Meminta kepada Public Oversight Board (POB) untuk menilai ulang kinerja audit.
6) Membentuk suatu panel untuk menginvestigasi
bagaimana meningkatkan kekuatan dan efektifitas komite audit.
7) Seluruh partisipan di pasar modal harus
mempertimbangkan kembali susunan yang ada dan mencatukan bagaimana mengubah
aspek-aspek yang destruktif terhadap kultur sekarang.
KOMENTAR
Artikel
tentang Review Atas Earning Manajemen dan Implikasinya Dalam
Standar Setting memang dapat menambah pengetahuan kita, tapi artikel tersebut
urutannya kurang berurutan serta banyak kalimat-kalimat yang mubayir.