Tujuan Dasar Laporan Keuangan Akuntansi Syari’ah | Gudang artikel

Tujuan Dasar Laporan Keuangan Akuntansi Syari’ah

Rabu, 18 Januari 2017

Tujuan Dasar Laporan Keuangan Akuntansi Syari’ah

Entity theory : Unifikasi kekuasaan ekonomi
Ide utama dari entity theory adalah memahami perusahaan sebagai entitas yang terpisah dari pemiliknya. Teori ini muncul dengan tujuan mengurangi kelemahan-kelemahan yang ada dalam proprietary theory di mana proprietor  (pemilik) menjadi pusat perhatian. Dalam konteks teori ini, terdapat dua pandangan walaupun keduanya mengarah pada konklusi yang sama yaitu pertanggung jawaban.
Meskipun konsep entity theory merupakan pengembangan dari konsep proprietary theory , namun bila diinterpretasikan secara kritis , sebagian besar muatanya tetap berbasiskan aspek-aspek ideology yang sama dengan konsep proprietary theory.
Enterprise Theory : Diversifikasi kekuasaan Ekonomi
Proprietary theory dan entity theory merupakan wujud dari model instrument bisnis pada masa lalu yang masih sederhana. Pada kondisi bisnis yang sederhana tersebut, posisi proprietary  atau owner sangat sentral dan penting. Pemilik perusahaan adalah satu-satunya person yang memiliki kekuasaan atas perusahaan dan bisnis yang dilakukannya dan ditangannya pula keberlangsungan hidup perusahaan bergantung.

Tujuan Dasar Laporan Keuangan Akuntansi syari’ah
Tujuan dasar laporan keuangan akuntansi syari’ah yang bersifat materi adalah untuk pemberian informasi. Sedangkan yang bersifat spirit adalah untuk akuntabilitas . kedua tujuan tersebut mutually inclusive, tujuan yang satu tidak dapat meniadakan yang lain keduanya berada dalam kesatuan sebagaimana bersatunya badan dan ruh kita. Materi dan spirit memang berbeda tetapi keduanya tidak dapat dipisahkan. Dalam konteks akuntansi syari’ah posisi akuntabilitas lebih substansial, atau menjadi jiwa, atau menjadi dasar etika dari pemberian informasi. Dengan demikian akuntabilitas merupakan spirit akuntansi syari’ah. Tanpa akuntabilitas, akuntansi syari’ah menjadi instrument mati yang melanis sebagaimana kita temukan pada akuntansi modern.

Akuntansi syari’ah tidak dapat dipahami melalui pendekatan konvensional, karana ia merupakan instruman bisnis yang terkait dengan Tuhan, manusia, dan alam.  

0 komentar:

Posting Komentar