| Gudang artikel

Sistem Pendingin Mesin

Kamis, 07 April 2011
 Kendaraaan akan mengalami panas akibat dari pembakaran bahan bakar. Walaupun sebagian efisiensi panas itu dimanfaatkan kembali oleh mesin. Mesin akan mengalami panas yang tinggi atau yang disebut over heating bila panas mesin tidak dikurangi.
Sistem pendinginan dirancang untuk menjaga efisiensi panas itu. Umumnya mesin didinginkan oleh sistem pendinginan udara dan sistem pendinginan air. Mesin mobil kebanyakan menggunakan sistem pendinginan air.
Sistem pendinginan air lebih rumit, tetapi mempunyai banyak keuntungan , Karena ruang bakar diselimuti oleh air yang berada di water jacket maka selain mendinginkan juga berfungsi sebagai peredam bunyi. Kontruksi sistem pendinginan dilengkapi oleh water jacket, thermostat, radiator, kipas radiator, pompa air dan komponen – komponen lain pendukungnya. Komponen – Komponen Sistem Pendinginan dan Fungsinya:
1.      Water Jacket

Jika mesin dibelah maka akan terlihat ada ruang-ruangan seperti saluran air yang menyelimuti ruang bakar dan komponen di sekitarnaya. Saluran itu adalah tempat bersirkulasinya air pendingin di dalam mesin.

2.      Thermostat


Thermostat seperti katup otomatis yang mengatur masuk atau tidaknya air pendingin masuk ke radiator. Cara kerjanya jika air pendingin yang berada di water jacket masih dingin maka thermostat tidak akan membuka saluran ke radiator karena uap yang dari panasnya tidak mempu untuk membuka katup thermostat maka air pendingin itu akan kembali untuk bersirkulasi di dalam mesin melalui saluran by pass. Thermostat akan membuka kira-kira ketika temperatur air pendingin antar 80 – 900C (176 – 1940F).

3.      Radiator

Ketika Thermostat membuka karena temperatur air pendinginnya telah panas maka air pendingin itu harus segera didinginkan. Komponen nya adalah radiator. Bagian-bagian radiator adalah ada reservoir(tangki cadangan), tutup radiator, radiator bagian atas,inti radiator, dan radiator bagian bawah. Reservoir (tangki cadangan) berfungsi sebagai tangki cadangan bila air pada radiator berlebihan. Inti tadiator terdiri dari sirip-sirip tempat saluran air pendingin yang nantinya akan dipercepat pendinginan nya oleh kipas radiator. Jika air pendingin telah didinginkan oleh inti radiator dibantu dengan kipas radiator maka ai pendingin itu akan masuk ke radiator bagian bawah yang nantinya akan masuk ke mesin untuk bersirkulasi di dalam mesin di water jacket. Air pendingin masuk ke radiator ataupun keluar dari radiator menuju mesin di hubungkan oleh selang radiator yang tahan panas.

4.      Kipas Radiator dan Pompa Air

Kipas Radiator
Waterpump (Pompa Air Mobil)

Berfungsi untuk mempecepat proses pendinginan air pendingin yang telah panas. Kipas radiator ada yang digerakkan secara mekanik oleh poros engkol dan ada pula yang digerakkan oleh motor listrik yang menempel di kipas radiator itu.Sedangkan untuk mempercepat bersirkulasinya air pendingin di dalam mesin maka pompa air lah yang mempercepat sirkulasinya.

CARA KERJA SISTEM PENDINGINAN

Air pendingin bersirkulasi di water jacket untuk mendinginkan mesin yang panas itu. Ketika air pendingin telah panas maka air pendingin itu akan masuk ke radiator setelah melalui thermostat yang mengaturnya. Di radiator air pendingin yang panas itu akan didinginkan oleh kipas radiator dan sirip-sirip radiator dan ketika proses pendinginan telah selesai maka akan menuju kembali ke mesin untuk mendinginkan mesin. Pompa air mempercepat proses pendinginan itu.

Sistem pengumpulan biaya

Kamis, 31 Maret 2011
Sistem pengumpulan biaya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem pengumpulan biaya periodik dan sistem pengumpulan biaya perpetual. Sistem pengumpulan biaya periodik digunakan pada perusahaan-perusahaan kecil. Dalam sistem pengumpulan biaya periodik informasi tentang persediaan bahan, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi diperoleh melalui perhitungan phisik persediaan. Sistem pengumpulan biaya perpetual digunakan pada perusahaan-perusahaan menengah dan besar. Dalam sistem pengumpulan biaya perpetual informasi tentang persediaan bahan, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi tersedia secara berkesinambungan tanpa melalui perhitungan phisik persediaan.
Sistem pengumpulan biaya perpetual dapat dibedakan menjadi: (1) sistem harga pokok pesanan dan (2) sistem harga pokok proses. Sistem harga pokok pesanan adalah sistem pengumpulan biaya yang diterapkan pada perusahaan yang memproses produknya atas dasar spesifikasi yang diminta pemesan sehingga produk yang dihasilkan bersifat heterogen, misalnya perusahaan percetakan dan perusahaan perkapalan. Dalam sistem harga pokok pesanan, biaya produksi dikumpulkan menurut pesanan (job) tertentu. Harga pokok produk dihitung untuk setiap pesanan. Harga pokok pesanan dikumpulkan dalam kartu harga pokok (job cost sheet) dan dihitung pada saat selesai diproses.
Sistem harga pokok proses adalah sistem pengumpulan biaya yang diterapkan pada perusahaan yang memproses produknya secara masal atau berkesinambungan, misalnya perusahaan pengilangan minyak atau pabrik baja sehingga produk yang dihasilkan bersifat homogen. Dalam sistem harga pokok proses, biaya produksi dikumpulkan menurut departemen produksi tertentu dengan menggunakan buku pembantu biaya. Buku pembantu biaya dibuat untuk setiap jenis biaya pada setiap pusat biaya. Atas dasar rekapitulasi biaya pada buku pembantu biaya, harga pokok produk dihitung untuk setiap unit produk yang dihasilkan pada departemen produksi tertentu. Harga pokok produk dihitung pada setiap akhir periode.
Harga pokok produk dapat ditentukan atas dasar (1) harga pokok yang sesungguhnya atau (2) harga pokok standar. Dalam sistem harga pokok pesanan maupun sistem harga pokok proses, harga pokok produk dapat ditentukan atas dasar harga pokok yang sesungguhnya atau harga pokok standar.

PENGANTAR AKUNTANSI DAN BISNIS

Sabtu, 26 Maret 2011

Pengertian Perusahaan dan Tujuannya
Secara umum perusahaan (business) adalah suatu organisasi di mana sumber daya (input), seperti bahan baku dan tenaga kerja diproses untuk menghasilkan barang dan jasa (output) bagi pelanggan. Tujuan dari perusahaan secara umum ialah laba/keuntungan. Laba (profit) adalah selisih antara jumlah yang diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk membeli sumber daya alam dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut.

Jenis-Jenis Perusahaan
Terdapat tiga jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba yaitu :
a)      Perusahaan Manufaktur (Manufacturing)
Mengubah input dasar menjadi produk yang dijual kepada masing-masing pelanggan.
b)      Perusahaan Dagang (Merchandising)
Menjual produk kepada pelanggan tanpa mengubah bentuk barang dan jasanya.
c)      Perusahaan Jasa (Service)
Menghasilkan jasa untuk pelanggan.

Jenis-Jenis Organisasi Perusahaan
Umumnya, terdapat empat bentuk perusahaan yang berbeda, yakni :
a)      Perusahaan Perseorangan à dimiliki oleh perorangan
b)      Persekutuan (partnership) à dimiliki dua atau lebih individu
c)      Korporasi (corporation) à dibentuk sebagai suatu badan hukum terpisah
d)     Perusahaan dengan Kewajiban Terbatas (Limited Liability Corporation)
Menggabungkan karakteristik persekutuan dan korporasi.
Ketiga jenis perusahaan (manufaktur, dagang dan jasa) dapat berbentuk perseorangan,  persekutuan, korporasi maupun campuran.

Strategi Bisnis
Serangkaian rencana dan tindakan terintegrasi yang didesain bagi perusahaan sebagai sarana untuk memperoleh keuntungan melebihi pesaingnya sekaligus memaksimalkan laba. Dua strategi dasar yang biasanya digunakan oleh perusahaan adalah strategi biaya rendah (low-cost strategy) dan strategi diferensiasi (differentiation-strategy).

Rantai Nilai Perusahaan
Apabila perusahaan telah memilih satu strategi tertentu, maka strategi tersebut harus diterapkan pada rantai nilainya. Rantai nilai (value of chain) adalah cara yang dilakukan perusahaan untuk memberi nilai tambah bagi pelanggannya mulai dari proses input sampai menjadi output dari sebuah produk barang/jasa.


Pihak-Pihak yang Berkepentingan
Business Stakeholder/pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan adalah perorangan atau entitas yang mempunyai kepentingan dalam menentukan kinerja perusahaan. Terdiri dari :
a)      Pemilik (owners)
Pihak yang menginvestasikan sumber dayanya.
b)      Manajer (manager)
Orang yang diberi kewenangan oleh pemilik untuk mengoperasikan perusahaan.
c)      Karyawan (employee)
Orang-orang yang memberikan jasanya kepada perusahaan sehingga mereka memperoleh upah.
d)     Pelanggan (customers)
Pihak yang membeli/mengkonsumsi barang/jasa yang dijual/dihasilkan perusahaan.
e)      Kreditor (creditors)
Pihak yang menginvestasikan sumber dayanya melalui pemberian kredit.
f)       Pemerintah (government)
Pihak yang berkepentingan terhadap pemungutan pajak perusahaan.

Peranan Akuntansi dalam Perusahaan
Secara umum, akuntansi didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
Proses di mana akuntansi menghasilkan informasi bagi pihak-pihak berkepentingan dapat dilihat dari gambar berikut :


Profesi Akuntansi
Para akuntan berkarier sebagai akuntan perusahaan atau akuntan publik. Akuntan yang bekerja pada perusahaan atau organisasi nirlaba disebut sebagai akuntan swasta (private-accountant); sedangkan akuntan beserta staf mereka yang memberikan jasa akuntansi berdasarkan honor (fee) disebut akuntan public (public-accountant).

Bidang Spesialisasi Akuntansi
Pada umumnya, terdapat dua bidang akuntansi yaitu :
a)      Akuntansi keuangan (financial-accounting)
Berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan data serta kegiatan ekonomi perusahaan.
b)      Akuntansi manajemen
Menggunakan akuntansi keuangan maupun data yang diestimasi untuk membantu manajemen dalam menjalankan operasional perusahaan serta  membuat prediksi di masa depan.
Bidang lainnya yang terkait ialah akuntansi biaya, akuntansi lingkungan, akuntansi pajak, sistem akuntansi, akuntansi internasional, akuntansi organisasi nirlaba dan akuntansi sosial.

Prinsip-Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum (GAAP-General Accepted Accounting Principle)
Prinsip dan konsep akuntansi dikembangkan dari hasil penelitian praktek akuntansi sehari-hari. Saat ini, Financial Accounting Standards Board (FASB) merupakan lembaga yang memiliki kewenangan di AS dengan tugas utama mengembangkan prinsip-prinsip akuntansi. Tugas yang sama dilakukan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia).

Beberapa konsep dan prinsip akuntansi ialah :
a)      Konsep Entitas Usaha (Business Entity Concept)
Perusahaan dipandang sebagai entitas terpisah dari pemilik, kreditor maupun pihak yang berkepentingan lainnya.
Misal : akuntan yang bekerja pada sebuah perusahaan hanya akan melakukan pembukuan terhadap kegiatan perusahaan bukan kegiatan pribadinya.
b)      Konsep Biaya (Cost Concept)
Merupakan dasar untuk membukukan harga pertukaran atau biaya.
Misalnya : sebuah mesin dibeli seharga Rp 10 juta, maka jumlah tersebut harus dimasukkan ke dalam catatan akuntansi pembeli. Mungkin sebelumnya, penjual meminta harga Rp 12 juta; sementara mungkin pembeli menawar Rp 8 juta untuk mesin tersebut.
c)      Konsep Objektivitas (Objectivity Concept)
Catatan dan laporan akuntansi harus didasarkan pada bukti obyektif.
d)     Konsep Unit Pengukuran (Unit of Measure Concept)
Data ekonomi dicatat dalam satuan mata uang.

Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas Pemilik
Sumber daya yang dimiliki perusahaan disebut aktiva (assets). Contohnya : kas, tanah, gedung, peralatan, dsb. Hak atau klaim atas asset, dibagi menjadi dua jenis utama, yakni :
a)      Hak Kreditor
Memperlihatkan utang perusahaan yang disebut kewajiban (liabilities)
b)      Hak Pemilik
Disebut juga ekuitas pemilik (owner’s equity)
Hubungan antara liabilities dan owner’s equity ialah :




                                       Aktiva =   Kewajiban   +  Ekuitas

Persamaan di atas dikenal sebagai persamaan akuntansi (accounting-equation). Biasanya kewajiban diletakkan sebelum ekuitas pemilik karena kreditor mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan.

Transaksi Bisnis dalam Persamaan Akuntansi
Kejadian atau kondisi ekonomi yang secara langsung dapat mempengaruhi kondisi keuangan atau hasil operasi suatu entitas disebut transaksi bisnis (business transaction). Semua transaksi bisnis dapat dinyatakan dengan perubahan pada ketiga unsur persamaan akuntansi.

Contoh Soal (1) :
Asep Sunarya adalah seoranga pemilik dari  Pasti Sukses, sebuah perusahaan konsultan motivasi.  Pada akhir periode akuntansi, 31 Desember 2007, Pasti Sukses memiliki asset/aktiva Rp800,000,000 dan liabilities/kewajiban of Rp350,000,000.  Dengan menggunakan persamaan akuntansi, tentukanlah :
  1. Ekuitas pemilik tanggal December 31, 2007.
  2. Ekuitas pemilik tanggal December 31, 2008, dengan asumsi bahwa asset telah naik sebesar Rp130,000,000 dan kewajiban menurun sebesar Rp25,000,000 selama tahun 2008.
Jawab :
a)      Aktiva                         =  Kewajiban + Ekuitas Pemilik
          Rp800,000,000             =  Rp350,000,000 + Ekuitas Pemilik
Ekuitas Pemilik           =  Rp450,000,000
b)      Aktiva                         = Kewajiban  + Ekuitas Pemilik
            Rp130,000,000           = –Rp25,000,000 + Ekuitas Pemilik                                             
            Ekuitas Pemilik           = Rp155,000,000
            Ekuitas Pemilik pada tanggal 31 Desember 2008 adalah :
            Rp605,000,000 (Rp450,000,000+Rp155,000,000)

Contoh Soal (2) :
Cinta Cita mendepositokan uangnya sebesar Rp 25 juta sebagai modal.



Terdapat 3 point penting dalam persamaan akuntansi :
a)      Dampak dari setiap transaksi adalah peningkatan atau penurunan satu atau lebih unsur dalam persamaan akuntansi
b)      Kedua sisi persamaan akuntansi harus sama jumlahnya
c)      Ekuitas pemilik bertambah sebesar investasi oleh pemilik dan berkurang sebesar penarikan oleh pemilik. Selain itu, ekuitas pemilik bertambah karena pendapatan dan berkurang karena beban.


Contoh Soal (3) :
Simatupang Express dimiliki oleh  Bonar Simatupang. Transaksi di bawah ini merupakan transaksi dari Simatupang Express selama bulan Februari:
  1. Menerima kas dari pemilik sebagai investasi tambahan, Rp35,000,00.
  2. Membayar kreditor, Rp1,800,000.
  3. Mengirim tagihan kepada pelanggan untuk jasa pengiriman, Rp11,250,000.
  4. Menerima kas dari pelanggan, Rp6,740,000.
  5. Mengambil kas untuk kepentingan pribadi, Rp1,000,000.
Analisa pengaruh untuk setiap transaksi dalam unsur-unsur persamaan akuntansi (Assets, Liabilities, Owner’s Equity, Drawing, Revenue, and Expense) dengan mengurutkan setiap transaksi, 1-5.  Juga, analisa setiap unsur yang terkena pengaruh.
Jawab :
1)    Asset (Cash) naik Rp35,000,000; Owner’s Equity (Bonar Simatupang, Capital) naik by Rp35,000,000
2)    Asset (Cash) menurun sebesar Rp1,800,000; Liability (Accounts Payable) menurun sebesar Rp1,800,000
3)    Asset (Accounts Receivable) naik Rp11,250,000; Revenue (Simatupang Express) naik Rp11,250,000.
4)    Asset (Cash) naik Rp6,740,000; Asset (Accounts Receivable) menurun sebesar Rp6,740,000.
5)    Asset (Cash) menurun sebesar Rp1,000,000; Owner’s Equity (Bonar Simatupang, Drawing) naik Rp1,000,000

Laporan Keuangan
Setelah transaksi dicatat, maka disiapkan laporan bagi pemakai. Laporan akuntansi yang menghasilkan informasi demikian disebut sebagai laporan keuangan. Terdapat 4 jenis laporan keuangan utama yang biasa digunakan oleh sebuah perusahaan :
a)      Laporan Laba-Rugi ( income statement)
Suatu ikhtisar pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu (sebulan/setahun).
b)      Laporan Ekuitas Pemilik (Owner’s Equity Statement)
Suatu ikhtisar perubahan ekuitas pemilik yang terjadi selama periode tertentu (sebulan/setahun).
c)      Neraca (Balance Sheet)
Suatu daftar aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada tanggal tertentu, biasanya pada akhir bulan/akhir tahun.
d)     Laporan Arus Kas (Cash-Flow Statement)
Suatu ikhtisar penerimaan kas dan pembayaran kas selama periode waktu tertentu (sebulan/setahun).

Laporan Laba-Rugi (Income Statement)
Laporan ini menyajikan informasi mengenai pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu berdasarkan konsep penandingan atau pengaitan (matching-concept). Konsep ini menandingkan beban dengan pendapatan yang dihasilkan selama satu periode akuntansi.
Contoh laporan rugi-laba :



Laporan Ekuitas Pemilik (Owner’s Equity Statement)
Laporan ini menyajikan informasi mengenai perubahan ekuitas pemilik selama jangka waktu tertentu. Laporan tersebut dipersiapkan setelah laporan laba-rugi, karena laba bersih atau rugi bersih periode berjalan harus disajikan dalam laporan ini. Demikian pula halnya, laporan ekuitas pemilik dibuat sebelum mempersiapkan neraca karena jumlah ekuitas pemilik pada akhir periode harus dilaporkan dalam neraca.
Contoh laporan ekuitas pemilik :

Neraca (Balance Sheet)
Laporan ini menyajikan posisi keuangan (aktiva dan passive) dan dapat berbentuk skontro (bentuk T-account) maupun staple (report-form). Pada bagian aktiva, disajikan urutan asset berdasarkan tingkat likuiditasnya dan di bagian passiva disajikan urutan kewajiban/ utang berdasarkan jangka waktunya dan modal pemilik.
Contoh neraca :



Laporan Arus Kas (Cash-Flow Statement)
Laporan ini menyajikan penerimaan maupun pengeluaran kas yang bersumber dari 3 jenis aktivitas, yakni :
a)      Aktivitas Operasi
Bagian ini melaporkan ikhtisar penerimaan dan pembayaran kas berkaitan kegiatan operasional perusahaan.
b)      Aktivitas Investasi
Bagian ini melaporkan transaksi kas untuk pembelian maupun penjualan aktiva tetap.
c)      Aktivitas Pendanaan
Bagian ini melaporkan  transaksi kas yang berhubungan dengan investasi pemilik, peminjaman dana maupun pengambilan uang oleh pemilik.
 Contoh laporan arus kas :