IFRS tantangan Praktek Dunia Akuntansi | Gudang artikel

IFRS tantangan Praktek Dunia Akuntansi

Sabtu, 05 Desember 2015


IFRS, THE BIG CHALLENGE IN ACCOUNTING PRACTICES


Akuntansi memiliki posisi yang sangat strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, bahkan dalam pembangungan ekonomi global. Fakta menunjukkan bahwa pada saat ini tidak ada satu negarapun yang mampu menjalankan roda perekonomiannya dengan tanpa melibatkan negara lain, bahkan dari waktu ke waktu tingkat ketergantungan ekonomi antar negara cenderung semakin meningkat. Kemajuan ekonomi suatu negara, sangat dipengaruhi oleh kemampuan negara yang bersangkutan dalam melakukan interaksi ekonomi dengan negara lain, baik dalam bentuk relokasi kegiatan produksi, penyebaran kegiatan produksi, penciptaan daya tarik investasi, perluasan pasar industri, maupun  dalam bentuk-bentuk kreativitas ekonomi yang lain.
Akuntansi sebagai alat untuk mengendalikan, mengukur, dan mengevaluasi kinerja kegiatan ekonomi suatu organisasi, kinerja pelaksanaan suatu proyek investasi, dan bahkan kinerja ekonomi nasional, telah menjadi tumpuhan harapan bagi semua pelaku ekonomi untuk kepentingan perencanaan dan keputusan bisnis yang harus dilakukannya dengan tingkat kecermatan dan ketepatan yang tinggi. Namun demikian pada saat ini informasi akuntansi belum mampu menjawab tuntutan glogal para pelaku ekonomi dan bisnis, karena akuntansi masih dipraktikkan sesuai dengan standar yang berlaku pada masing-masing negara, sebagai akibatnya, informasi akuntansi tidak memiliki daya banding yang kuat pada level internasional. Fakta semacam ini telah membuat kegiatan investasi atau bisnis lintas negara atau yang berskala internasional tidak bisa memanfaatkan informasi akuntansi secara optimal.
IFRS (International Financial Reporting Standards) adalah standar pelaporan keuangan yang dikembangkan untuk mengatasi ketidakseragaman standar akuntansi yang berlaku pada masing-masing negara. Dengan mengadopsi IFRS diharapkan akuntansi akan mampu memberikan informasi yang lebih bernilai serta memiliki daya banding berskala internasional atau berskala global. Dua pihak yang paling berkepentingan terhadap praktik akuntansi, yaitu dunia pendidikan dan dunia bisnis, dituntut untuk mampu memahami dan mengimplementasikan IFRS sebagai standar akuntansi yang berterima secara internasional/global.
Sampai dengan saat ini belum semua negara menerapkan IFRS, namun standar ini telah diterapkan pada lebih dari 150-an negara, termasuk Jepang, China, Kanada dan 27 negara Uni Eropa. Sedikitnya, 85 dari negara-negara tersebut telah mewajibkan laporan keuangan mereka menggunakan IFRS untuk semua perusahaan domestik atau perusahaan yang tercatat (listed) di bursa efek setempat. Untuk perusahaan yang memiliki partner dari Uni Eropa, Australia, Russia dan beberapa negara di Timur Tengah tidak ada pilihan lain selain menerapkan IFRS. Tidak terkecuali Indonesia, yang saat ini dan kedepan sangat membutuhkan kerjasama dengan para pelaku ekonomi dan bisnis berskala internasional, maka tidak ada jalan lain kecuali harus bersedia mengadopsi IFRS.

0 komentar:

Posting Komentar