Pentingnya Manajemen Keuangan
Diposting oleh
Iyandri Tiluk Wahyono
di
21.36
Rabu, 26 September 2012
Dunia sekarang ini identik dengan konsumerisme, sehingga pengelolaan keuangan sering merupakan tugas yang sulit. Individu dapat menghabiskan uang mereka pada berbagai macam produk atau jasa. Lebih-mengumbar produk tersebut dapat menyebabkan tagihan kartu kredit yang tinggi. Dalam banyak kasus, individu menghabiskan uang mereka sebelum produktif, yang dapat menimbulkan krisis fiskal.Pada titik ini, buku manajemen keuangan datang untuk menyelamatkan.
Setiap mimpi individu menjadi seorang jutawan, terutama dalam waktu yang relatif singkat. Namun, mimpi tidak cukup, dan Anda akan harus menunjukkan pengelolaan moneter yang efektif. Sebuah buku berisi sumber daya manajemen yang berguna dan tips tentang bagaimana mengelola uang Anda.
Sebuah buku manajemen keuangan akan memberikan langkah-langkah pasti untuk mengoptimalkan penghasilan Anda dan mencegah kerugian. Dengan membaca, Anda bisa melengkapi diri dengan peta jalan yang pasti menuju kemandirian ekonomi.
Sebuah strategi penting yang tercantum dalam buku manajemen keuangan berkisar mengubah pola pikir Anda. Sebagai konsumen, Anda harus mengekang pengeluaran dan bijaksana menginvestasikan uang yang Anda peroleh. Persepsi Anda tentang uang yang harus berubah jika Anda ingin menjadi kaya. Buku manajemen paling keuangan daftar kebiasaan yang efektif dan strategi, dan akan melakukan Anda beban yang baik jika Anda menguasai kebiasaan-kebiasaan ini. Anda harus mampu memahami arus kas dan mengelola secara efektif, sehingga pendapatan Anda lebih dari pengeluaran Anda.
Hampir setiap individu berdiri sebuah kesempatan menguntungkan dari pengetahuan yang terkait dengan pengelolaan moneter. Setiap individu dan bisnis memiliki masalah keuangan dan karena itu adalah penting untuk mempelajari nuansa keuangan.
Manajemen fiskal dapat menjadi masalah rumit, dan karenanya buku manajemen keuangan sangat berguna. Manajemen keuangan yang efektif harus membantu mencegah stres yang berhubungan dengan keuangan. Manajemen keuangan melengkapi Anda untuk membayar tagihan Anda tepat waktu, dan sekaligus memiliki kehidupan sosial yang baik. Beberapa buku telah ditulis oleh para ahli di bidang ini, memberikan wawasan mendalam, besar dan pengetahuan. Buku manajemen keuangan bernilai investasi jika Anda dapat belajar dan menguasai strategi terdaftar.
Sebuah strategi manajemen keuangan penting adalah membatasi pembelian produk secara kredit. Program pengelolaan yang efektif membantu Anda menghemat uang untuk kebutuhan masa depan.
Langkah pertama dalam manajemen adalah membuat daftar semua sumber pendapatan. Ikuti ini dengan daftar semua pengeluaran bulanan Anda. Jika Anda masih memiliki sisa uang setelah mengurus semua pengeluaran Anda, maka Anda akan perlu menginvestasikan uang ini dalam sebuah cara yang efektif.Memiliki dana darurat adalah cara yang bagus untuk mengatasi pengeluaran tak terduga.
Manajemen keuangan dapat membantu jika Anda ingin memiliki, sehat pasca-pensiun kehidupan dan rumah liburan yang menyenangkan. Hal ini juga membantu Anda untuk mengurus pendidikan anak Anda, terutama biaya kuliah.
Beberapa orang berpendapat bahwa mereka tidak mendapatkan cukup menabung untuk pengeluaran masa depan. Tidak peduli berapa banyak Anda mendapatkan, Anda dapat menyimpan secara efektif dengan meninjau keuangan Anda dan memperkenalkan pemotongan anggaran. Buku manajemen keuangan akan menyediakan Anda dengan garis dasar yang diperlukan untuk mengatasi tekanan keuangan.
Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/2207511-pentingnya-manajemen-keuangan/#ixzz1WswiWac8
Mengenal Platform Pemrograman JAVA
Diposting oleh
Iyandri Tiluk Wahyono
di
21.35
Java
adalah sebuah platform teknologi pemrograman yang dikembangkan oleh Sun
Microsystem. Pertama kali di-release tahun 1991 dengan nama kode Oak. Kemudian
tahun 1995 nama kode Oak diganti menjadi Java. Yang memotivasi Java dibuat adalah
untuk membuat sebuah bahasa pemrograman yang portable dan independent terhadap
platform (platform independent). Java dapat membuat perangkat lunak yang dapat
ditanamkan (embedded) pada berbagai mesin dan peralatan konsumer, seperti
handphone, microwave, remote control, dan lain-lain. Hal ini kemudian Java
memiliki konsep yang disebut write once run anywhere. Konsep Object Oriented
sebenarnya bukanlah barang baru dalam dunia bahasa pemrograman. Konsep ini
sudah lama ada dimulai dari bahasa pemrograman Small Talk, LISP, C ++, dan
beberapa bahasa pemrograman lainnya.
Mengapa menggunakan
Java dalam mempelajari PBO?
Sintaks Java
merupakan pengembangan dari bahasa C/C++. Pemrograman Java memiliki
beberapa keunggulan
diantaranya:
- Bersifat protable dan platform independent. Program Java yang telah ditulis akan dapat dieksekusi di mesin apapun dan sistem operasi apapun tanpa harus mengubah sedikitpun dari program tersebut.
- memiliki garbage collection yang dapat mendealokasikan memori secara otomatis.
- menghilangkan sifat pewarisan berganda yang terdapat pafa C++.
- Mengurangi pointer aritmetika. Pengaksesan lokasi memori secara langsung dengan menggunakan pointer memungkinkan program untuk melakukan suatu tindakan yang tidak seharusnya atau tidak boleh dilakukan. Untuk mengurangi kemungkinan kesalahan seperti ini penggunaan pointer pada Java telah dibatasi dengan menggunakan reference.
- memiliki array sejati.
- mengurangi kerancuan antara pemberian nilai pada statement conditional.
Selain itu Java memiliki karakteristik:
1. Berorientasi Objek
2. Robust
3. Portable
4. Multithreading
5. Dinamis
6. Sederhana
7. Tredistribusi
8. Aman
9. Netral secar arsitektur
10. Interpreter
11. Berkinerja tinggi
12. free / bebas licence
Gambar 1. Lingkungan Kerja JAVA
1. Pengembangan Program JAVA
Terdapat banyak macam
pengembangan Java yang baik termasuk produk dari Sun, Borland, dan Symantec.
Semuanya dilengkapi dengam lingkungan yang nyaman untuk membuat dan mengubah
source code, mengkompilasi, dan memeriksa kesalahan program.
Sintaks dalam program Java mirip
dengan C dan C++, sehingga memudahkan programmer C dan C++ untuk
mempelajarinya. Sebaliknya, baru mereka yang baru pertama kali mempelajari
Javatetapi belum mengenal C dan C++, akan mudah mempelajari C++ di kemudian
hari.
1.2 Menginstall Java
Sebelum memulai pemrograman Java,
anda harus menginstal Java Development Kit (JDK) yang disediakan oleh Sun
Microsystem dengan cuma-cuma (dapat didownload di http://java.sun.com)
Property, Plant, and Equipment Pada IFRS
Diposting oleh
Iyandri Tiluk Wahyono
di
21.42
Rabu, 25 April 2012
Aset tetap
atau PPE (Property, Plant, and Equipment) adalah aset berwujud (tangible
assets) yang digunakan dalam kegiatan operasional perusahaan, yang memiliki
manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Istilah aset tetap digunakan untuk
membedakan dengan aset tidak berwujud, yang juga memiliki masa manfaat lebih
dari satu periode akuntansi tetapi tidak memiliki wujud fisik, serta nilainya
tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh eksistensi fisik dari aset.
Dalam
standar akuntansi yang mengacu ke Amerika (US GAAP), akuntansi untuk aset tetap
relatif tidak menimbulkan banyak masalah, karena standar akuntansi aset tetap
berdasar US GAAP menggunakan basis kos historis. IFRS tidak menggunakan basis
kos historis, mengingat basis kos historis berimplikasi pada penyajian laporan
keuangan yang dipandang kurang relevan dengan kebutuhan nyata pengguna
informasi karena tidak mampu menggambarkan nilai riil aset tetap yang disajikan
di dalam laporan keuangan.
Artikel ini
tidak dimaksudkan untuk membahas secara detil seluruh aspek teknis akuntansi
atas aset tetap, tetapi dimaksudkan untuk mendeskripsikan aspek-aspek umum
akuntansi aset tetap yang membedakan antara US GAAP dengan IFRS. Secara umum
permasalahan akuntansi aset tetap yang akan dibahas dalam artikel ini adalah
mencakup prinsip-prinsip dasar akuntansi aset tetap sebagai berikut:
- Akuntansi perolehan aset tetap
- Akuntansi alokasi kos aset tetap ke masing-masing periode akuntansi yang menikmati jasa aset tetap.
- Akutansi perubahan nilai aset setelah pemilikan aset, seperti akuntansi kenaikan nilai dan penurunan nilai (impairments) aset tetap.
- Akuntansi penghentian aset.
Baik standar
akuntansi versi US GAAP maupun versi IFRS area utama permasalahan akuntansi
yang diatur dalam masing-masing standard adalah sama, yaitu dalam empat area
tersebut di atas, sehingga dengan melakukan pengkajian atas keempat area utama
akuntansi tersebut akan diperoleh pemahaman tentang kesamaan dan perbedaan standard
akuntansi yang berlaku pada masing-masing standar.
PEMBAHASAN
Pengukuran
Kos Investasi Awal
Seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk membuat aset tetap dalam kondisi siap dioperasikan
harus dicatat sebagai bagian dari kos aset. Elemen kos mencakup (1) harga beli,
termasuk biaya legal dan fee perantara, pajak impor, pajak pertambahan nilai,
dan pajak-pajak lain yang bersifat final, dikurangi dengan diskon atau
rabat dan (2) seluruh biaya langsung untuk membawa aset ke lokasi hingga
siap dioperasikan sesuai harapan manajemen, termasuk biaya persiapan lokasi
penempatan aset tetap, biaya pemasangan, dan biaya uji coba, dan (3) taksiran
biaya pembongkaran (dismantling costs), pemindahan barang, dan penyiapan
lokasi. Dari tiga macam elemen kos, letak perbedaan US GAAP dan IFRS adalah
pada perlakukan akuntansi atas dismantling costs, US GAAP menggunakan
prinsip kos historis, sehingga unsur biaya yang sifatnya masih preditif,
apalagi peristiwanya akan terjadi setelah aset tetap dihentikan pemanfaatannya,
tidak diperlakukan sebagai unsur kos aset tetap.
Dalam hal
aset tetap diperoleh dengan cara kredit, bunga kredit tidak termasuk sebagi kos
aset tetap, dalam kasus ini kos aset tetap diakui sebesar nilai tunai dari
pembayaran periodik. Biaya inkremental lain, seperti biaya konsultasi dan biaya
komisi dalam rangka pembelian aset termasuk sebagai bagian dari kos aset tetap
berwujud. Dalam kasus ini, secara prinsip dan konsep tidak ada perbedaan antara
US GAAP dengan IFRS.
Biaya
restorasi lokasi aset (decommissioning costs) yang diprediksi akan
terjadi pada akhir masa manfaat aset diperlakukan sebagai bagian dari kos aset
tetap. Dengan demikian kos aset tetap adalah mencakup kos perolehan aset tetap
ditambah dengan decommissioning costs dan dismantling costs. Rekening
lawan dari decommissioning costs adalah rekening utang bersyarat. IAS 37
menegaskan bahwa provisions atau pencadangan utang atas decommissioning
costs akan diakui hanya pada saat dipenuhi kriteria sebagai berikut:
- Pada saat pelaporan keuangan perusahaan terbukti memiliki kewajiban (present obligation) baik secara legal maupun bersifat konstruktif, sebagai akibat dari peristiwa yang lalu.
- Dapat diprediksi akan terjadinya arus keluar sumberdaya ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban, dan
- Dapat diprediksi secara memadai jumlah kewajiban yang harus diselesaikan diwaktu yang akan datang.
Dalam
proposal amandemen IAS 37: Provision, Contingent Liabilities and Contingent
Assets, IASB (the International Accounting Standards Board) mengusulkan
untuk menghapus istilah ?Provisions? dan menggantinya dengan istilah
baru ?nonfinancial liabilities?. Dalam US GAAP masalah decommissioning
costs tidak diatur karena prinsip yang digunakan adalah kos historis, meskipun
pada dasarnya jika unsur decommissioning costs diakomodasi oleh US GAAP
perlakukan akuntansinya cocok dengan prinsip kehati-hatian atau conservative
principle yang digunakan sebagai basis pengembangan US GAAP. Namun
demikian US GAAP tidak menerapkan prinsip hati-hati untuk mengakui decommissioning
costs, dengan kemungkinan alasan karena objectivitas atau validitas
estimasi kos sulit untuk diukur.
Contoh
implementasi decommissioning costs adalah sebagai berikut, misalnya
dalam rangka memenuhi ketentuan perizinan pemerintah dalam pengadaan aset
tetap, perusahaan diwajibkan pada akhir masa pakai aktiva tetap perusahaan
harus membongkar aktiva tetap, membersihkan lokasi penempatan aktiva tetap, dan
mengembalikan tanah seperti keadaan semula. Kondisi semacam ini memenuhi
ketentuan sebagai kewajiban masa sekarang sebagai akibat peristiwa masa lalu
(pengadaan aset tetap), yang kemungkinan besar akan mengakibatkan arus keluar
sumberdaya di masa yang akan datang. Pengakuan kos atas peristiwa di masa yang
akan datang semacam ini memerlukan estimasi yang cukup cermat, mengingat estimasi
berhubungan dengan jangka waktu yang cukup panjang, yang sangat rentan dengan
berbagai kemungkinan yang bisa mempengaruhi ketepatan estimasi, paling tidak
bisa sangat dipengaruhi oleh evolusi atau bahkan revolusi perubahan teknologi,
yang kemungkinan besar akan mempengarui realisasi decommissioning dan dismantling
costs.
Untuk
mengatasi kerumitan estimasi, IAS 37 memberikan arahan teknis dengan menyatakan
bahwa estimasi yang terbaik adalah dengan cara mengukur dengan tepat decommissioning
dan dismantling costs pada akhir masa kegunaan aset tetap, kemudian
mengukurnya dengan nilai sekarang (discounted to present value), selanjutnya
present value dari kedua unsur kos tersebut dimasukkan sebagai bagian
dari kos perolehan aset tetap. Meskipun telah disediakan arahan teknis semacam
ini, kesulitan dalam praktik tetap akan terjadi, karena yang menjadi persoalan
utama adalah pada teknis pengukuran secara tepat prediksi potensi kos yang akan
terjadi pada akhir umur ekonomis aset tetap, bukan pada bagaimana mengukur
nilai sekarang dari kedua unsur kos tersebut. Dari kaca mata US GAAP, masalah
berat seperti ini barangkali yang membuat US GAAP tidak mengatur standard
tentang unsur biaya semacam ini.
Perlu
difahami bahwa dismantling costs, legal costs atau constructive
obligations, yang merupakan bagian dari kos perolehan aset tetap, tidak
diperkenankan untuk diperluas sampai dengan kos operasional aset tetap di waktu
yang akan datang, mengingat kos operasional di waktu yang akan datang tidak
memenuhi kriteria sebagai kewajiban masa sekarang (present obligation).
Konsekuensi dari ketentuan kapitalisasi dismantling costs maka dismantling
costs harus dibebankan ke masing-masing periode yang menikmati jasa aset
tetap melalui prosedur depresiasi. Pada masing-masing periode dismantling
costs harus disesuaikan dengan perkembangan informasi terbaru dengan tujuan
untuk meningkatkan ketepatan prediksi dismantling costs. Kenaikan nilai
cadangan (provision) dari dismantling costs dilaporkan sebagai
bunga atau semacam biaya pendanaan.
Beberapa
contoh decommissioning costs atau dismantling costs yang harus
diakui pada saat perolehan aset tetap, misalnya sebagai berikut:
Contoh 1:
Kasus lease
premises (leasing aset tetap). Misalnya dalam transaksi
leasing terdapat kewajiban bagi lessee atau pembeli bahwa pada akhir umur
ekonomi aset tetap harus mengosongkan lokasi penempatan aset tetap, atau harus
membongkar dan memindahkan aset tetap ke lokasi lain. Dalam hal terjadi kasus
semacam, jika leasing termasuk kategori leasing pendanaan (finance lease), maka
taksiran biaya pembongkaran dan pemindahan aset (distmantling dan decommissioning
costs) harus dikapitalisasi atau dibukukan sebagai bagian dari kos aset
tetap, dan didepresiasi selama umur ekonomi aset tetap. Dalam hal leasing termasuk
sebagai kategori leasing operasional, kos semacam ini harus dipalorkan sebagai
beban ditangguhkan (deferred charge). Dalam US GAAP kos semacam ini
tidak diperlakukan sebagai kos aset tetap, karena kos aset tetap diukur
berdasarkan kos yang telah terjadi (historical costs), dan tidak
termasuk kos yang kemungkinan akan terjadi.
Contoh 2:
Kepemilikan
aset tetap (owned premises). Mesin dalam contoh 1 dipasang
pada lokasi pabrik yang dimiliki perusahaan. Pada akhir umur ekonomi mesin,
perusahaan memiliki opsi untuk membongkar dan memindahkan mesin serta
menanggung seluruh biaya pembongkaran dan pemindahan mesin, atau membiarkan
mesin tetap ditempatnya dan tidak dioperasikan lagi. Jika perusahaan memilih
tidak membongkar dan memindahkan mesin, maka akibat yang ditimbulkan adalah
menurunkan nilai wajar (fair value) dari lokasi mesin, jika perusahaan
memutuskan untuk menjual lokasi mesin sebagaimana adanya. Tetapi karena
tidak ada kewajiban legal untuk membongkar dan memindahkan aset tetap, dalam
hal ini mesin, maka kos pembongkaran tersebut tidak dimasukkan sebagai bagian
kos dari aset tetap. Semestinya kos pembongkaran harus tetap diakui sebagai kos
aset tetap, agar perlakuan akuntansinya konsisten dengan kasus nomor 1 (satu)
di atas.
Contoh 3:
Dengan menggunakan
kasus yang sama seperti contoh 1 dan 2, misalnya dalam kasus ini pemilik
perusahaan memberi opsi kepada fihak ketiga untuk membeli perusahaan pada akhir
tahun ke 5, yaitu akhir umur ekonomis aset tetap. Di dalam menawarkan opsi,
secara verbal pemilik perusahaan mengatakan bahwa perusahaan akan dalam keadaan
bersih, seluruh mesin serta perlengkapan kantor akan disingkirkan dari lokasi
pabrik. Pemilik perusahaan berharap bahwa pembeli opsi menjadi tertarik karena
biaya pembongkaran aset tetap (dalam hal ini mesin) ditanggung oleh penjual,
yaitu dalam bentuk janji untuk membersihkan pabrik dari mesin-mesin lama. Dalam
kasus semacam ini, meskipun status legalnya kemungkinan masih dapat
dipertanyakan, tetapi secara janji semacam ini telah memunculkan kewajiban
konstruktif (constructive obligation) dan harus diakui sebagai decommissioning
costs.
Contoh 4:
PT X
bergerak dalam produksi bahan-bahan kimia. Perusahaan memasang tank bawah
tanah untuk menyimpan berbagai jenis bahan kimia. Tank dipasang pada saat perusahaan
membeli fasilitas pabrik tujuh tahun yang lalu. Pada bulan Februari 2009
pemerintah mengeluarkan peraturan yang mengharuskan perusahaan untuk membongkar
tank semacam ini pada saat tank sudah tidak digunakan lagi. Dalam kasus semacam
ini maka mulai sejak dikeluarkan peraturan pemerintah perusahaan harus mengakui
decomissioning obligation.
Misalnya
dalam kasus PT X ini, dalam kegiatan operasionalnya perusahaan juga menggunakan
cairan kimia untuk membersihkan peralatan pabrik yang dimilikinya, yang
ditempatkan dalam penampungan yang khusus dirancang untuk tujuan tersebut.
Penampungan dan tanah sekitarnya yang semuanya adalah milik PT X,
terkontaminasi oleh pembersih berbahan kimia tersebut. Pada tanggal 1 Februari
2009 pemerintah menerbitkan peraturan yang berisi keharusan untuk membersihkan
dan membuang limbah produksi yang membahayakan pada akhir penggunaan fasilitas
penampungan sisa bahan kimia. Atas berlakunya peraturan pemerintah tersebut,
berakibat timbulnya keharusan untuk mengakui dengan segera biaya pembersihan
dan pembuangan limbah industri (decommissioning costs and obligation) yang
berhubungan dengan kontaminasi yang telah terjadi.
Tentang
kemungkinan terjadinya perubahan taksiran decommissioning costs dan dismantling
costs, IFRIC nomor 1 menginterpretasikan bahwa penyesuaian hanya
diperlukan untuk sisa umur aset tetap, atau berlaku secara prospektif, dan
tidak berlaku secara restrospektif.
Inilah salah
satu perbedaan antara US GAAP dan IFRS, karena US GAAP berbasis kos historis,
maka dismantling dan decommissioning costs tidak diakui. Utang
bersyarat yang selama ini diakomodasi oleh US GAAP adalah bukan untuk konteks
semacam ini, misalnya hutang hadiah, utang garansi, atau utang karena adanya
tuntutan hukum fihak ketiga, yang jumlah nominalnya relatif lebih mudah
pengukurannya. Hambatan yang akan dihadapi pada saat IFRS diterapkan
adalah pada penaksiran atau pengukuran dismantling costs dan taksiran
kos lain yang akan timbul pada saat aset tetap dihentikan pemanfaatannya. Namun
demikian IFRIC nomor 1, telah memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi
hambatan ini.
Sistem Informasi
Diposting oleh
Iyandri Tiluk Wahyono
di
13.54
Sabtu, 14 Januari 2012
Untuk Mendownload Artikel Ini Silahkan Kunjungi Alamat Berikut http://goo.gl/970wI
Konsep Dasar Sistem
Sistem : kumpulan dari
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Jerry
FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Karakteristik
Sistem / Elemen Sistem :
·
Memiliki komponen ;
Suatu sistem terdiri dari
sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu
kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya,
selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai
suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu
perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem
yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri
sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian
juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi
adalah subsistemnya.
·
Batas sistem (boundary) ;
Batas sistem merupakan
daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau
dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang
sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope)
dari sistem tersebut.
·
Lingkungan luar sistem
(environment) ;
Adalah apapun di luar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
·
Penghubung sistem
(interface) ;
Merupakan media penghubung
antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya.
·
Masukan sistem (input) ;
Merupakan energi yang
dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance
input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi
yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem
komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
·
Keluaran sistem (Output) ;
Merupakan hasil dari energi
yang diolah oleh sistem.
·
Pengolah sistem (Process) ;
Merupakan bagian yang
memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
·
Sasaran sistem ;
Kalau sistem tidak mempunyai
sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Klasifikasi
Sistem :
·
Sistem abstrak ; sistem yang berupa
pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik (sistem teologia)
Sistem fisik ; merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi,
sistem produksi dll.)
·
Sistem alamiah ; sistem yang terjadi
melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi
dll.
Sistem buatan manusia ; sistem yang dirancang oleh manusia.
Sistem buatan manusia yang
melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system (contoh
; sistem informasi)
·
Sistem Tertentu
(deterministic system) ; beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari
sistem dapat diramalkan (contoh ; sistem komputer)
Sistem tak tentu (probabilistic system) ; sistem yang kondisi masa
depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
·
Sistem tertutup (close
system) ;
sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan sistem luarnya.
Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak
luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada
sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system
(secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
Sistem terbuka (open system) ; sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya.
·
Sistem sederhana dan Sistem
kompleks
Tingkatan Sistem
Informasi
Beberapa jenis TI yang dikembangkan berdasarkan lini
manajerial, memiliki fungsi dan manfaat bagi tiap tingkatan manajerial. Adapun
tingkatan SI tersebut adalah :
1.
Sistem
Pemrosesan Transaksi (Transaction Processing Sytems-TPS). TPS merupakan
hasil perkembangan dari pembentukan kantor elektronik, dimana sebagian dari
pekerjaan rutin diotomatisasi termasuk untuk pemrosesan transaksi. Pada TPS,
data yang dimasukkan merupakan data-data transaksi yang terjadi.
2.
Sistem Informasi
Manajemen (SIM). SIM adalah sebuah
kelengkapan pengelolaan dari proses-proses yang menyediakan informasi untuk
manajer guna mendukung operasi-operasi dan pembuatan keputusan dalam sebuah
organisasi.Pada SIM, masukan yang diberikan berupa data transaksi yang telah
diproses, beberapa data yang asli, model-model pengolahan data.Kemudian
data-data tersebut akan diproses. Proses yang terjadi berupa pembuatan
laporan-laporan yang ringkas, keputusan-keputusan yang rutin dan jawaban dari
query yang diberikan.
3.
Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) merupakan peningkatan dari SIM dengan penyediaan
prosedur-prosedur khusus dan pemodelan yang unik yang akan membantu manajer
dalam memperoleh alternative keputusan.
4.
Sistem Informasi
e-Business dibangun untuk menjawab tantangan pengintegrasian data dan
informasi dari proses bisnis berbasis internet.
Lebih spesifik dikenal juga yang disebut dengan sistem
terotomasi ; yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi
dengan kontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang
digunakan dalam masyarakat modern.
Sistem
terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu ;
§ Perangkat keras (CPU, disk,
printer, tape).
§ Perangkat lunak (sistem
operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi, program aplikasi).
§ Personil (yang
mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran dan melakukan
aktivitas manual yang mendukung sistem).
§ Data (yang harus tersimpan
dalam sistem selama jangka waktu tertentu).
§ Prosedur (instruksi dan
kebijakan untuk mengoperasikan sistem).
Sistem
terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori :
¨
On-line systems. Sistem on-line adalah
sistem yang menerima langsung input pada area dimana input tersebut direkam dan
menghasilkan output yang dapat berupa hasil komputasi pada area dimana mereka
dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam skala, misalnya ratusan
kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara, reservasi kereta
api, perbankan dll.
¨
Real-time systems. Sistem real-time adalah
mekanisme pengontrolan, perekaman data, pemrosesan yang sangat cepat sehinga
output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Perbedaan
dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang digunakan real-time biasanya
seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line masih dalah skala detik
atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line biasanya hanya
berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung dengan
pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
¨
Decision support system +
strategic planning system. Sistem yang memproses transaksi organisasi secara harian dan membantu
para manajer mengambil keputusan, mengevaluasi dan menganalisa tujuan
organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian, sistem pemesanan, sistem
akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket statistik, paket
pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data tetapi juga
fungsi-fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi dalam
bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.
¨
Knowledge-based system. Program komputer yang
dibuat mendekati kemampuan dan pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.
Sistem
berdasarkan prinsip dasar secara umum terbagi dalam :
·
Sistem terspesialisasi ; adalah sistem yang sulit
diterakpan pada lingkungan yang berbeda (misalnya sistem biologi; ikan yang
dipindahkan ke darat)
·
Sistem besar ; adalah sistem yang
sebagian besar sumber dayanya berfungsi melakukan perawatan harian (misalnya
dinosaurus sebagai sistem biologi menghabiskan sebagian besar masa hidupnya
dengan makan dan makan).
·
Sistem sebagai bagian dari
sistem lain
; sistem selalu merupakan bagian dari sistem yang lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang lebih kecil.
·
Sistem berkembang ; walaupun tidak berlaku
bagi semua sistem tetapi hampir semua sistem selalu berkembang.
Pelaku sistem
terdiri dari 7 kelompok :
1.
Pemakai ;
Pada umumnya 3 ada jenis
pemakai, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.
2.
Manajemen ;
Umumnya terdiri dari 3 jenis
manajemen, yaitu manajemen pemakai yang bertugas menangani pemakaian dimana
sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang terlibat dalam pengembangan
sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam strategi perencanaan
sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok manajemen biasanya
terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu dan uang,
misalnya ;
“ sistem tersebut harus
mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu harus dikembangkan dalam waktu enam
bulan dengan melibatkan programmer dari departemen w, dengan biaya sebesar x”.
3.
Pemeriksa ;
Ukuran dan kerumitan sistem
yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi dimana sistem tersebut
diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya pemeriksa.
Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran
standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.
4.
Penganalisa sistem ;
Fungsi-fungsinya antara lain
sebagai :
-
Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama
berjalan, bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut
sistem lama.
-
Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan
pemakai bagi kemungkinan-kemungkinan lain.
-
Mediator ; yaitu yang
menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain pemakai, manajer,
programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang mungkin belum punya
sikap dan cara pandang yang sama.
-
Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih
berpengalaman dari programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa
sistem umumnya ditetapkan terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang
lain bekerja, adalah hal yang wajar jika penanggung jawab pekerjaan menjadi
porsi penganalisa sistem.
5.
Pendesain sistem ;
Pendesain sistem menerima
hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan pemakai yang tidak berorientasi pada
teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan ke desain arsitektur
tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.
6.
Programmer ;
Mengerjakan dalam bentuk
program dari hasil desain yang telah diterima dari pendesain.
7.
Personel pengoperasian ;
Bertugas dan
bertanggungjawab di pusat komputer misalnya jaringan, keamanan perangkat keras,
keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup. Pelaku ini mungkin tidak
diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar dan tidak membutuhkan
klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem.
Hal mendasar dalam pengembangan sistem
Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini dipengaruhi sejumlah hal,yaitu :
·
Produktifitas,
saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan lebih cepat. Hal
ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas,
kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengambangkan sendiri, bahasa
pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50 %
sampai 70 % sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis
pemakaian perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
·
Realibilitas, waktu yang dihabiskan
untuk testing sistem secara umum menghabiskan 50% dari waktu total pengembangan
sistem.
Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah sistem yang
digunakan di berbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya sangat tidak
mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang bisa
dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus menemukan cara
untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan mengganti program, menghilangkan
sejumlah statement lama atau menambahkan sejumlah statement baru.
·
Maintabilitas, perawatan mencakup ;
-
modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat keras untuk
meningkatkan kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting dalam
pengoperasian sistem),
-
modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan pemakai. Antara 50%
sampai 80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan pengembangan sistem
dilakukan untuk revisi, modifikasi, konversi,peningkatan dan pelacakan
kesalahan.
Konsep
Dasar Informasi:
Informasi: data yang
telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa
fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data
menjadi suatu informasi == input - proses – output.
Data merupakan raw material untuk suatu informasi.
Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu
informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level
di atasnya, atau sebaliknya.
Representasi informasi: pelambangan informasi,
misalnya: representasi biner.
Kuantitas informasi: satuan ukuran informasi.
Tergantung representasi. Untuk representasi biner satuannya: bit, byte, word
dll.
Kualitas informasi: bias terhadap error,
karena: kesalahan cara pengukuran dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur
prmrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman atau
koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur pemrosesan
ketidak berfungsian sistem.
Umur informasi: kapan atau sampai kapan
sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi penggunanya. Ada condition
informasion (mengacu pada titik
waktu tertentu) dan operating information
(menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).
Kualitas Informasi ; tergantung dari 3 hal, yaitu
informasi harus :
·
Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
mencerminkan masudnya.
·
Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat.
·
Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Nilai Informasi ; ditentukan dari dua hal, yaitu
manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran
nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau
cost benefit.
Definisi Sistem
Informasi:
Suatu sistem
terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya.
Atau ;
Sebuah sistem
terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk
mendukung operasi, manajemen dalam suatu
organisasi.
Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan
perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data.
Dari definisi
di atas terdapat beberapa kata kunci :
1.
Berbasis komputer dan Sistem
Manusia/Mesin
-
Berbasis komputer: perancang harus memahami pengetahuan komputer dan pemrosesan
informasi
-
Sistem manusia mesin: ada interaksi
antara manusia sebagai pengelola dan mesin sebagai alat untuk memroses
informasi. Ada
proses manual yang harus dilakukan manusia dan ada proses yang terotomasi oleh
mesin. Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur/manual sistem.
2.
Sistem basis data terintegrasi
-
Adanya penggunaan basis data secara bersama-sama (sharing) dalam sebuah
data base manajemen system.
3.
Mendukung Operasi
-
Informasi yang diolah dan di hasilkan digunakan untuk mendukung operasi
organisasi.
Istilah Sistem Informasi
= Manajemen
Information System
= Information
Processing System
= Information
Decision System
= Information
System.
Semuanya mengacu pada sebuah sistem informasi
berbasis komputer yang dirancang untuk mendukung operasi, manajemen dan fungsi
pengambilan keputusan suatu organisasi.
Langganan:
Postingan (Atom)
Total Tayangan Halaman
Categories
- Agama (2)
- Akper (8)
- Akuntansi (45)
- Bahasa (2)
- Bisnis (1)
- Edukasi (1)
- Ekonomi (2)
- Farmasi (30)
- Fisika (1)
- Gizi (1)
- Internet (1)
- IPS (1)
- Kedokteran (4)
- Kesehatan (4)
- Kesehatan masyarakat (4)
- Keuangan (1)
- Kewirausahaan (5)
- Komunikasi (1)
- Lingkungan (2)
- manajemen (5)
- Matematika (6)
- Otomotif (1)
- Pendidikan (8)
- Perawat (2)
- Peternakan (1)
- Sistem Informasi (2)
- Sosial (1)
- Tekhnik (2)
- Tekhnologi (2)
Pengikut
Diberdayakan oleh Blogger.
Artikel Lainnya
Postingan Populer
-
DERET Yaitu rangkaian bilangan yang disusun secara teratur dan memenuhi kaidah tertentu. Suku adalah bilangan pembentuk deret Diliha...
-
Untuk download versi dokumen word klik disini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Usaha ...
-
Pernyataan Akuntansi Keuangan No 2 Konsep Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi STATUS Issued: Mei 1980 Mempengaruhi: Tidak...
-
KASUS PELANGGARAN KODE ETIK APOTEKER DI RUMAH SAKIT Seorang pasien mendapat resep obat paracetamol generik, tetapi karena obat paraceta...
-
Pelayana n informas i oba t di definisika n sebaga i kegia t an penyediaa n da n pemberia n informasi , rekomendas i obat yan g independe...
-
Satelit Farmasi Gawat Darurat dikelola Instalasi farmasi rawat inap oleh lima orang Asisten Apoteker (AA) yang dipimpin oleh satu orang ...
-
IFRS: Property, Plant, and Equipment Aset tetap atau PPE (Property, Plant, and Equipment) adalah aset berwujud (tangible assets) yan...
-
1. Pengertian membaca permulaan Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belaj...
-
Seleksi obat dilakukan oleh oleh panitia farmasi dan terapi (PFT) dengan menyusun suatu daftar obat dan alat kesehatan yang akan digunaka...
-
A.PENDAHULUAN Konpensasi manajemen adalah berbagai bentuk imbalan yang diberikan organisasi kepada para karyawannya atas waktu, pikiran...